Disini... di tempat ini,
25 tahun yang silam
Engkau menguburku hidup-hidup
Mimpiku Engkau berangus
Cita-citaku Engkau halau
Jalanku Engkau tutup
Dan aku mati berdiri
Lemas tak berkutik
Engkau melilitkan kain kabung ke leherku
Dan menaruh debu di kepalaku
Aku berduka
Orang-orang menontonku
Dengan sorot matanya yang tajam
dan menghujaniku dengan cibiran
Mereka menang, aku takluk
Mataku kering, suaraku parau
Aku meraung... meratap memohon belaskasihanMu
Mulutku terkatup tanpa suara, aku putus asa
Engkau berdiri jauh melihatku tanpa empati
Aku mati dan tak pernah hidup lagi
Aku berharap hanya kepada tunas-tunas ini
Jika kelak Engkau sudi
Mengiring mereka meraih mimpinya
Agar aku kembali hidup
Sekalipun sudah terlambat jauh (RS)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H