Anggur Shine Muscat, anggur yang berwarna hijau dan sangat digemari oleh konsumen, termasuk di Indonesia, tengah menjadi sorotan publik setelah hasil uji laboratorium di Thailand menemukan kandungan pestisida berbahaya yang melebihi ambang batas aman, sehingga berpotensi membahayakan kesehatan.
Pada tanggal 29 Oktober 2024, Anggur Shine Muscat dikabarkan mengandung Zat Berbahaya. Dilansir dari iNews.id bahwa berdasarkan hasil pengujian laboratorium yang diberitakan Nation Thailand, 23 dari 24 sampel anggur shine muscat yang dijual di Bangkok dan sekitarnya mengandung residu pestisida yang melebihi batas aman.
Hal diumumkan oleh Thai-PAN (Pesticide Alert Network), bekerja sama dengan Majalah Chalard Sue (Smart Buy), Yayasan Konsumen, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand. Kasus ini semakin mendapat perhatian setelah ditemukannya 50 jenis residu beracun dalam sampel yang diuji.
Mulanya, dimulai pada awal Oktober 2024, ketika tiga lembaga utama Thailand, yaitu Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (Thai-PAN), Dewan Keamanan Konsumen Thailand (TCC), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand (FDA), melakukan pengambilan sampel secara sistematis.
Dalam proses tersebut, sebanyak 24 sampel diambil dari 15 lokasi berbeda di Bangkok dan sekitarnya, dengan 9 sampel di antaranya berasal dari China.
Hasil investigasi laboratorium di Thailand terkait residu pada anggur Shine Muscat menyatakan bahwa hasil investigasi laboratorium di Thailand terkait residu pada anggur Shine Muscat menunjukkan bahwa sebanyak 23 dari 24 sampel yang diuji melebihi batas aman.
Kandungan zat kimia berbahaya teridentifikasi dengan total 50 jenis residu beracun yang ditemukan. Residu tersebut termasuk pestisida sistemik yang sulit dibersihkan, dengan anggur Shine Muscat mengandung 7 hingga 18 jenis residu beracun dalam setiap sampelnya.
Bahan berbahaya yang ditemukan adalah pestisida yang bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan seperti gangguan fungsi hati dan ginjal.
Dengan maraknya kasus peptisida pada Anggur Shine Muscat, tempat penyajian buah seperti yang terdapat di pasar atau supermarket menaruh harga diskon dengan lebih murah dibanding harga sebelumnya. Hal ini membuat masyarakat enggan dan takut untuk membeli buah tersebut.
Namun, pada tanggal 31 Oktober 2024 dilansir dari CNN Indonesia bahwa hasil uji Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan bahwa anggur muscat di Indonesia aman untuk dikonsumsi.