Lahan-lahan kosong yang tidak termanfaatkan, bisa menjadi sumber rezeki bagi Masyarakat jika dikelola dengan tepat. Di Desa Bogoran/ Kabupaten Trenggalek, Kelompok budidaya ikan subur Makmur mengolah lahan kosong menjadi kolam budidaya ikan lele yang mengutungkan. Dengan adanya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Trenggalek, yang memberikan dukungan dalam budidaya ikan lele. Kamis (12/12/2024).
Kisah ini bermula dari keprihatinan ketika melihat banyak lahan kosong yang terbengkalai. Dengan Langkah awal pembentukan kelompok budidaya ikan subur makamur, Dari progam Dinas Kelautan dan Perikanan POKDAKAN terdiri dari 10 Anggota yang mempunyai minat dibidang perikanan. Kemudian mereka berinisiatif untuk memanfaatkan lahan tersebut untuk budidaya ikan lele. Namun mereka sadar bahwa untuk mencapai keberhasilan, dibutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang memadai. Dinas Kelautan dan Perikanan dengan sigap memberikan bantuan dan pendampingan.Â
Pemerintah menunjukkan komitmennya dalam mendorong sektor perikanan dengan memberi bantuan kepada POKDAKAN Subur Makmur berupa paket budidaya ikan lele. Paket ini terdiri dari tiga kolam terpal yang siap pakai, 2.000 paket ikan lele yang berkualitas tinggi, Pakan ikan lele, Serta Aerator seharga 1.200 untuk menjaga kualitas air di dalam kolam. Total nilai bantuan yang diberikan untuk paket budidaya ikan lele ini mencapai Rp.55.000.000.
Budidaya ikan lele merupakan sumber protein hewani yang mudah didapat dan terjangaku. Ketersediaan ikan lele yang melimpah dapat membantu memenuhi gizi Masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses terhadap sumber protein hewani lainnya. Budidaya ikan lele dapat menjadi solusi untuk mengatasi kekurangan gizi di Masyarakat.
Setelah masa pemeliharaan ikan lele kurang lebih sekitar tiga sampai empat bulan, ikan lele siap dipanen. Sebagai bentuk kepedulian dan Upaya untuk meningkatkan daya beli Masyarakat, harga jual ikan lele dijual dengan harga yang rendah dibandingkan harga pasar. Penjuaalan dilakukan kepada Masyarakat sekitar dan para pelaku UMKM di wilayah tersebut, sehingga mereka dapat menikmati ikan lele segar dengan harga yang lebih terjangkau.
Budidaya ikan lele, meskipun tergolong mudah, memiliki tantangan seperti faktor cuaca. Hujan yang seharusnya membawa berkah, justru dapat menjadi ancaman bagi para pembudidaya ikan lele, terutama saat bibit lele masih berusia muda. Bibit lele yang baru disebar, dengan sistem imun yang belum sempurna, sangat rentan terhadap perubahan suhu air yang drastis akibat hujan. Air hujan yang masuk ke kolam dapat menyebabkan penurunan suhu air, sehingga mengakibatkan stres pada bibit lele dan meningktkan risiko kematian pada bibit lele. Selain itu tantangan yang lain berupa pakan. Meskipun pemerintah telah menyediakan pakan lele dari awal hingga panen dan cukup untuk tahap awal, kebutuhan pakan lele yang terus meningkat akan menimbulkan pakan yang diberikan tidak tercukupi. Sehingga membuat para pembudidaya harus mencari sumber pakan tambahan di pasaran. Masalahnya harga pakan di pasaran cukup mahal, mengakibatkan pengeluaran pembudidaya meningkat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H