Mohon tunggu...
Rinsan Tobing
Rinsan Tobing Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Seorang pekerja yang biasa saja dan menyadari bahwa menulis harus menjadi kebiasaan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berencana Mengelola Bencana

23 Februari 2016   19:49 Diperbarui: 23 Februari 2016   20:30 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Seperti Apa Upaya Pengurangan Risiko Bencana itu…

Upaya-upaya pengurangan risiko bencana dapat dilakukan dengan pendekatan struktural dan non struktural. Pendekatan struktural sering disebut sebagai pendekekatan yang mengutamakan pembangunan fisik. Sementara upaya non-struktural adalah pendeketaan yang sifatnya pada upaya-upaya seperti pada kebijakan, simulasi, pendidikan dan mendorong kesiapsiagaan masyarakat.

Elemen pengurangan risiko bencana dalam konteks pengelolaan bencana dapat diintegrasikan dalam semua sektor pembangunan. Sebagai contoh, di sektor pendidikan, upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan upaya mendorong pengurangan risiko bencana dalam program rehabilitasi dan pembangunan sekolah dengan memperhatikan lokasi, struktur bangunan yang tahan gempa dan pengawasan yang melekat dalam pelaksanaan pembangunan sekolah tersebut dan melakukan perkuatan-perkuatan (retrofitting) untuk bangunan-bangunan yang sudah berumur.

Dalam konteks kota, penerapan aturan yang ketat terkait rencana tata ruang kota dimana peruntukan wilayah merupakan salah satu contoh upaya pengurangan risiko bencana. Jakarta dalam pada waktu-waktu ini melakukan upaya-upaya pengurangan risiko bencana banjir dengan berbagai upaya. Penegakan aturan tata ruang dan wilayah adalah salah satu yang paling menonjol. Pengerukan sungai dan relokasi aset dan masyarakat yang berada pada wilayah-wilayah yang bukan peruntukannya menjadi hal yang kerap dilakukan pemerintah Jakarta saat ini. Kerjasama dengan pemerintah sekitar Jakarta seperti Kabupaten Bogor, Kota Depok dan Kota Tangerang Selatan termasuk upaya untuk mencegah bencana banjir di ibukota. Semua upaya ini dimasukkan dalam perencanaan kerja pemerintah kota dengan dukungan pendanaan yang relatif signifikan. Dalam sektor lain misalkan jalan raya dapat dilakukan dengan memitigasi dampak jalan raya kepada lingkungan di sekitarnya dan dampak lingkungan sekitarnya terhadap jalan raya. Pembuatan jalan raya tentunya mengubah bentang alam sekitarnya. Lingkungan sekitarnya harus dapat menahan beban yang ditimbulkan oleh keberadaan jalan raya tersebut.

Berdasarkan pemaparan di atas, elemen pengurangan risiko bencana harus dimasukkan dalam pembangunan. Pengintegrasian upaya pengurangan risiko bencana ini harus dimulai dari tahap perencanaan pembangunan, pembiayaan dalam anggaran pemerintah, pelaksaanaan dengan pengawasan yang ketat dan pelibatan semua pihak dalam mengawasinya. Program yang dilaksanakan melibatkan upaya-upaya dalam tahapan mitigasi, tanggap darurat dan pemulihan dengan pendekatan struktural dan non-struktural. Berencana mengelola bencana harus dilakukan dalam konteks perencanaan pembanungan dengan pelibatan seluruh elemen masyarakat. Tidak akan susah mengelola bencana jika semua yang telah diatur dilaksanakan dengan benar. Bencana tidak bisa dihindari, tetapi dampaknya dapat dikurangi. Ketika pengurangan risiko bencana dilaksanakan dalam perencanaan pengelolaan bencana yang benar, tidak seharusnya Ani dipusar oleh gelombang laut dan ratusan ribu yang meninggal. Pasti ada korban, tetapi tidak sedahsyat itu jumlahnya. Dengan demikian, berencana mengelola bencana menjadi suatu keniscayaan bagi bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun