Kenapa seorang pelajar di tingkat strata 1 disebut dengan Mahasiswa, bukan siswa? Pertanyaan tersebut pada setiap tahunnya selalu mengena di benak para mahasiswa baru. Pasalnya mindset yang terbangun dikalangan pelajar Indonesia adalah dunia kampus merupakan serangkaian cerita yang indah, penuh cinta, dan mengasyikan, lalu tutorial/cara apa yang dipakai pelajar Strata-1 mengdapatkan kata maha?Begitulah visualisasi yang ada di film-film Indonesia.
Faktanya, dunia kampus merupakan dunia yang penuh kompetisi dan persaingan intelektual. Beredar anggapan bahwa, manusia merupakan makhluk terdidik yang memiliki fungsi sebagai agen perubahan, agen kontrol sosial, agen pembangunan sosial dan lain sebagainya. Hal tersebut tidak serta-merta mahasiswa dapatkan di kampus, karena pada kenyataanya, banyak mahasiswa yang mengasah kemampuan baik itu soft skil ataupun hard skil, di ruang-ruang diskusi yang terakomodir pada wadah organisasi.
Banyaknya organisasi yang tumbuh dan berkembang di Kampus, akhirnya menjadi kebingungan tersendiri bagi mahasiswa baru dalam memilih. Tetapi tahukan sahabat semua bagaimana tutorial/caranya memilih organisasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan sahabat?
Berikut beberapa tutorial/cara yang perlu di perhatikan saat memilih organisasi mahasiswa:
1. Kenali diri sendiri
Mengenal diri sendiri dalam arti sahabat perlu memahami hobi, cita-cita, dan apa yang sahabat butuhkan untuk bisa menjawab tantangan zaman. Contohnya: Public speaking dalam dunia kerja merupakan modal dasar untuk membuktikan kesiapan mental sahabat dalam bekerja dan mempertanggung jawabkan kinerja.
2. Kenali dunia kampus sahabat
Mengenal kebiasaan yang berkembang di kampus yang sahabat pilih, merupakan keharusan yang harus dilakukan pertama kali. Karena dengan begitu, sahabat bisa memilah dan memilih faktor apa saja yang kiranya membantu dan menghambat apa yang sahabat harapkan untuk perkembangan diri sahabat.
3. Kenali setiap organisasi yang ada di kampus
Point ini menjadi penting, karena hal ini menjadi penentu kenyamanan dan keamanan sahabat dalam mengasah keilmuan sahabat. Selain itu, sahabat pun bisa mengetahui program-program yang konsisten dijalankan di organisasi tersebut.
4. Hindari ajakan senior
Pada point ini sangat diperlukan untuk perkembangan individu sahabat sebagai mahasiswa, karena dengan begitu sahabat benar-benar bisa mempertanggung jawabkan apa yang sudah sahabat pilih dan memiliki kemerdekaan dalam memutuskan suatu putusan yang sifatnya individual.
Ada banyak tutorial/cara yang menjadi stimulus dalam mengembangkan potensi diri sahabat, selain organisasi dan pembelajaran di ruang kelas, yaitu tutorial/cara yang berasal dari keluarga dan teman setia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H