kefir masih menjadi minuman yang asing. Namun, kenyataannya kefir yang sangat disenangi oleh bangsa Scandinavia ini memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Kefir adalah minuman susu fermentasi yang terbuat dari bahan baku susu dengan penambahan bakteri asam laktat dan ragi. Perbedaannya dengan yoghurt yaitu kefir memiliki tekstur yang lebih cair dan mengandung lebih banyak probiotik sehingga memiliki manfaat yang lebih banyak dari yoghurt.Â
Mungkin bagi sebagian warga IndonesiaKefir berasal dari Pegunungan Kaukasus yang terbentang antara Laut Hitam dan Laut kaspia. Kefir pertama kali diperkenalkan dan dijual luas di Moskow pada tahun 1908 setelah sebelumnya hanya menjadi makanan khas dari masyarakat lokal Pegunungan Kaukasus. Setelah itu, kefir mulai menyebar ke seluruh penjuru dunia hingga sekarang.
Kefir Juga Memiliki Dampak Buruk?
Di samping berbagai khasiat kefir, ternyata konsumsi kefir juga memiliki dampak buruk, Tapi, dampak buruk ini jika dikonsumsi oleh penderita intoleran laktosa. Orang yang menderita intoleransi laktosa mengalami kesulitan dalam mencerna produk yang mengandung produk susu hewani dan laktosa seperti kefir ini. Gejala yang ditimbulkan berupa sakit perut, perut kembung, mual, dan diare setelah mengonsumsinya. Apalagi penduduk Asia, termasuk Indonesia diketahui banyak yang menderita intoleransi laktosa. Oleh karena itu, kefir rendah laktosa dapat menjadi alternatif yang aman dikonsumsi oleh para penderita intoleransi laktosa.
Kefir Jintan Hitam Sebagai Solusi
Para ilmuwan terus saja mencari cara agar terdapat kemerataan dalam menikmati manfaat kefir. Ada banyak penelitian yang menguji produksi kefir dari bahan nonsusu seperti penelitian Lopusiewicz dkk. (2022) yang meneliti produksi kefir menggunakan Jintan hitam. Cara pembuatannya cukup mudah yaitu dengan memfermentasi minyak jintan hitam menggunakan bibit kefir yang di dalamnya mengandung banyak jenis bakteri asam laktat.Â
Fermentasi jintan hitam oleh bakteri asam laktat mengakibatkan kefir memiliki tingkat keasaman yang tinggi serta mengandung alkohol dan karbondioksida dalam jumlah yang beragam. Kandungan tersebut yang memberikan rasa masam dan sedikit alkoholik ketika dikonsumsi. Selain itu, bakteri asam laktat yang memfermentasi jintan hitam akan ikut masuk sampai ke dalam usus manusia. Di dalam usus, bakteri-bakteri ini akan berperan sebagai probiotik yang membantu proses pencernaan dan mencegah serangan bakteri jahat pada tubuh manusia.Â
Jintan hitam mengandung banyak protein, gula, dan lemak. Ketiga bahan inilah yang akan menjadi bahan baku fermentasi. Fermentasi gula pada proses produksi kefir menggunakan substrat berupa laktosa yang diuraikan oleh bakteri dan yeast menghasilkan asam laktat yang memberikan rasa masam, diacetyl yang memberikan aroma khas dan tesktur creamy, aseton dan asetaldehid yang memberikan rasa alkoholik. Lalu, terjadi oksidasi asam lemak. Penguraian protein kasein oleh bakteri dan yeast menghasilkan asam amino bebas. Proses tersebut menghasilkan hasil samping berupa alkohol dan asetaldehid.Â
Kefir jintan hitam bisa diterima oleh penderita intoleran laktosa karena jintan hitam mengandung lebih rendah laktosa dan protein kasein dibandingkan susu hewani. Hal inilah yang membuat jintan hitam bisa dibuat kefir. Meskipun memiliki kandungan laktosa yang lebih rendah dibandingkan susu hewani, tetapi nyatanya kefir jintan hitam juga memiliki banyak manfaat.
Manfaat Kefir Jintan Hitam Bagi Kesehatan
-- Menjaga kesehatan usus, kefir diyakini sebagai minuman kaya khasiat karena bakteri asam laktat pada kefir berfungsi sebagai probiotik yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan usus, serta menurunkan senyawa racun dalam tubuh. Selain itu, probiotik tersebut berperan dalam menghasilkan enzim yang membantu mencerna nutrisi makanan.
-- Penyedia vitamin dan sumber protein yang baik, mikroba pada kefir mampu menghasilkan vitamin yang diperlukan oleh tubuh, seperti asam folat, vitamin B6, dan vitamin B12. Satu cangkir kefir juga mengandung sekitar 10 gram protein dan asam amino esensial. Selain itu, kefir juga sangat kaya akan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Kandungan vitamin tersebut menjadikan konsumsi kefir mampu mencegah dari beberapa penyakit akibat kekurangan vitamin seperti mencegah anemia akibat kekurangan vitamin B12.
-- Kaya nutrisi, satu cangkir kefir mengandung sekitar 10% RDI (recommended daily intakes) atau asupan harian yang direkomendasikan. Kefir juga mengandung fosfor, zat besi, magnesium, mangan, kalsium, dan kalium yang berguna bagi tubuh. Konsumsi kefir dalam jangka panjang dapat meningkatkan kesehatan kulit, rambut, tulanag, jantung, dan kekebalan tubuh.
-- Memiliki berbagai potensi bioaktivitas, kefir diketahui memiliki potensi sebagai antikarsinogenik, antiinflamasi, antimikroba, antihipertensi, dan antidiabetes. Berbagai manfaat tersebut berkaitan dengan komponen yang terkandung pada kefir, seperti bakteri asam laktat, ragi, asam organik, antioksidan, dan peptida. Kemampuan tersebut membuat kefir mampu mencegah kanker, peradangan, bahkan mampu mencegah diabetes.Â
Fakta-fakta tersebut menunjukkan prospek ke depannya agar lebih banyak lagi kefir dari bahan alternatif yang mudah ditemukan tetapi tidak menyebabkan alergi layaknya susu. Kefir jintan hitam memiliki prospek bagus sebagai pengembangan produk bioteknologi yang dijual di pasaran dan dapat memberikan solusi atas permasalahan tersebut sehingga manfaat kefir dapat dinikmati oleh lebih banyak orang.
Ditulis oleh: Razib Ikbal Alfaris, Rinrin Sakinah, dan Salma Annisa Nur Alifah; FPMIPA UPI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H