Pengembangan program pendidikan Islam dapat didefinisikan sebagai "kuantitatif; bagaimana menjadikan pendidikan Islam menjadi lebih banyak, merata, dan meluas pengaruhnya dalam konteks pendidikan, dan kualitatif; bagaimana menjadikan pendidikan Islam menjadi lebih baik, bermutu, dan maju sejalan dengan nilai-nilai Islam."
    Beberapa dasar pendidikan Islam dapat dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama adalah dasar preskriptif, yang merupakan asumsi tentang kehidupan manusia yang ideal, diharapkan, atau dicita-citakan yang diharapkan menjadi titik tolak untuk praktik pendidikan Islam. Beberapa dasar yang termasuk dalam bagian ini adalah : Landasan/fondasi religius yang bersumber dari al-Quran dan al-Hadits; Manusia sebagai makhluk yang mulia dibandingkan dengan makhluk Allah yang lainnya, sehingga Allah memerintahkan para makhluk lainnya untuk memberi penghormatan kepada manusia.Â
Filosofi Pengembangan Program Unggulan Sekolah Islam Terpadu
    Hakikat pendidikan adalah "mendewasakan manusia", yang berarti meningkatkan kepribadian dan menanamkan rasa tanggung jawab. Dalam hal ini, pendidikan berarti upaya yang harus dilakukan semaksimal mungkin melalui latihan fisik (jasmaniah), moral, atau mental. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan manusia yang berbudaya tinggi sebagai hamba Allah yang selalu mengabdikan diri kepada-Nya, "dengan mematuhi perintah-Nya dan menjahui larangan-Nya."
    Untuk mencapai pengembangan pendidikan Islam, diperlukan pemikiran pengembangan yang mengandung arti, seperti: "
- Bagaimana mengembangkan pendidikan Islam sehingga memiliki kontribusi yang signifikan bagi pembangunan masyarakat dan pengembangan ipteks;Â
- Bagaimana mengembangkan model-model pendidikan Islam yang lebih kreatif dan inovatif dengan tetap komitmen terhadap dimensi fondasional;Â
- Bagaimana menggali masalah operasional dan aktual pendidikan Islam; danÂ
- Bagaimana mengembangkan pendidikan Islam yang lebih efektif
Tantangan Pengembangan Program Uggulan: Sekolah Islam Terpadu
    Pendidikan menjadi salah satu tempat di mana proses pendidikan, terutama pendidikan Islam di Indonesia, "dipusatkan oleh, dari, dan untuk masyarakat Islam, atau biasa dikenal dengan pendidikan berbasis komunitas." Lembaga pendidikan yang mereka bangun tidak memiliki banyak sarana dan prasarana, mungkin karena semangat keagamaan yang menggebu-nggebu untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan, dan hasilnya positif. Namun, pendidikan Islam harus berperan dalam menghadapi tantangan besar yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini.
    Muhaimin dalam kajiannya, mengidentifikasi dua tantangan Pendidikan Islam, yaitu:
- Desentralisasi atau yang telah kita kenal dengan istilah otonomi daerah (kewenangan dan pemberdayaan berada di tangan daerah) yang sudah berlangsung sejak tahun 2011.
- Globalisasi di bidang budaya, etika dan moral, sebagai akibat dari kemajuan teknologi, transportasi dan informasi.
Solusi Pengembangan Program Unggulan Pendidikan Islam
    Pendidikan Islam, bersama dengan kekuatan politik, ekonomi, dan sosial, mencari solusi untuk masalah tersebut. Untuk melakukannya, pendidikan Islam harus dievaluasi dan kemudian diaktualisasi dengan menyamakan kebijakan antara pendidikan Islam dan pendidikan nasional. Ini akan membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu-belenggu yang merusak tatanan negara dan membebaskan masyarakat dari berbagai masalah.
    Perubahan pendidikan Islam bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan program unggulan di institusi pendidikan. Diharapkan dapat menyelesaikan krisis multidimensional di Indonesia. Dalam literatur pendidikan, istilah "sekolah unggul" biasanya diartikan sebagai sekolah yang berprestasi; sekolah yang baik dibandingkan dengan sekolah yang buruk; sekolah efektif dibandingkan dengan sekolah yang tidak efektif; sekolah bergerak dibandingkan dengan sekolah yang promedan; dan sekolah inti dibandingkan dengan sekolah imbas.