Mohon tunggu...
Rinrin Siti Maemunah
Rinrin Siti Maemunah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar, Refleksi dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Menulis Cerita Fiksi

1 Juli 2023   18:27 Diperbarui: 1 Juli 2023   18:34 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelahnya aku melanjutkan diskusi terkait syarat agar bisa menulis fiksi, yaitu membaca karya fiksi orang lain untuk memperoleh gambaran tentang teknik kepenulisan, gaya bahasa, dan menambah kosa kata. Lebih jauh diskusi juga membahas hal lainnya, yaitu menguasai PUEBI dan KBBI, menjaga konsistensi menulis, dan memahami dasar-dasar menulis fiksi. 

"Terkait dasar-dasar menulis fiksi, pasti Bu Ayu udah paham banget dong apa aja. Iya, dong! Guru Bahasa Indonesia gitu, lho! He he he... " kataku sambil tertawa. 

Bu Ayu pun ikut tertawa kemudian berkata, "Ye... tapi, kan, aku jarang nulis cerita fiksi kayak Pak Mo."

Setelah memberikan penguatan, aku meminta Bu Ayu menjelaskan tentang dasar-dasar menulis fiksi. Dengan gamblang dia pun menjelaskan tentang bentuk-bentuk serta unsur-unsur pembangun cerita fiksi. Dia menjelaskan bentuk-bentuk cerita fiksi meliputi cerpen, novelet, novela, dan novel. Aku menambahkan bentuk-bentuk lainnya, yaitu fiksimini, flash fiction, dan pentigraf. Guru Bahasa Indonesia itu menganggukkan kepala ketika aku menjelaskan tentang perbedaan semuanya, yaitu tergantung pada jumlah kata. 

Aku kembali tersenyum, "Wow! Penjelasan yang luar biasa, Bu Ayu. Terus kalau unsur-unsur pembangun cerita fiksi yang Bu Ayu tahu apa aja?"

Bu Ayu terlihat mengerutkan keningnya sejenak. Sejurus kemudian dia menggerakkan jemarinya menghitung mulai dari satu. Dia pun menjelaskan unsur pembangun pertama, yaitu tema, alur/plot, penokohan, latar/setting, dan sudut pandang. Setelah dia selesai menjelaskan, aku kemudian menambahkan premis sebagai salah satu unsur pembangun cerita fiksi. 

"Premis itu apa sih, Pak Mo?" tanya Bu Ayu sambil membuka halaman buku yang dipegangnya. 

Aku pun mulai menjelaskan, "Premis itu adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Premis ini akan memudahkan dalam mengembangkan cerita. Unsur premis, yaitu karakter, tujuan tokoh, rintangan/tantangan, dan resolusi."

Sepasang mata Bu Ayu terlihat berbinar. Meskipun demikian terlihat masih menyisakan tanda tanya. 

"Contoh premis itu gimana, sih, Pak Mo?" tanyanya sambil menatap lekat ke arahku. 

Aku pun memberikan contoh, yaitu seorang penyihir cilik yang harus berjuang menaklukkan penyihir jahat demi ketenangan dunia. Dari contoh premis itu aku pun merangkai tanya kepada Bu Ayu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun