A. IDENTITAS MODUL
   Modul I
- Judul Modul      : Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
- Penerbit          : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
- Tahun terbit      : -
- Jumlah halaman  : 62 hlm
   Modul II        Â
- Judul Modul      : Analisis Isu Kontemporer
- Penerbit          : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
- Penulis           : Prof. Dr. Irfan Idris, M.A, dkk
- Tahun terbit      : 2019
- Jumlah halaman  : 263 hlm
    Modul III        Â
- Judul Modul      : Kesiapsiagaan Bela Negara
- Penerbit          : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
- Penulis           : Kolonel Inf Sammy Ferrijana, dkk
- Tahun terbit     : 2019
- Jumlah halaman  : 289 hlm
B. PENDAHULUAN
Lembaga Administrasi Negara telah menerbitkan serangkaian Modul penting guna membekali para CPNS pada fase Pelatihan Dasar (Latsar). Modul-modul tersebut pada dasarnya dirancang untuk memberikan pengetahuan komprehensif mengenai aspek wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara, serta analisis isu kontemporer. Modul 1 berfokus untuk memberi pemahaman terkait identitas nasional, kesadaran bela negara serta Sistem Administrasi NKRI. Sementara itu Modul 2 disusun untuk mengukuhkan pemahaman dan kemampuan analisis CPNS terhadap berbagai isu aktual yang eksis saat ini di Indonesia. Adapun Modul 3 berfokus untuk menyiapkan CPNS dalam hal kesiapsiagaan bela negara dalam berbagai bentuk. Ketiga Modul tersebut disusun untuk memberi landasan penting bagi CPNS dalam menumbuhkan kemampuan yang holistik serta mendalam yang akan berguna dalam menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat yang berintegritas.
C. RINGKASAN
Modul I
Bab pertama Modul I diawali dengan pendahuluan yang merinci latar belakang, manfaat, tujuan, pokok bahasan hingga petunjuk belajar. Pada bagian petunjuk, disebutkan bahwa pembelajaran Modul I bersifat pemahaman yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pada bab-bab berikutnya sudah memasuki substansi materi yang lebih mendalam dimulai dengan penjabaran mengenai wawasan kebangsaan yang memuat sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia, wawasan kebangsaan, empat consensus dasar (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI), serta identitas kenegaraan Indonesia. Selanjutnya pada bab nilai-nilai bela negara diawali dengan bagaimana sejarah bela negara, ancaman hingga kewaspadaan dini, serta nilai-nilai dasar bela negara itu sendiri yang meliputi 1) cinta tanah air, 2) sadar berbangsa dan bernegara, 3) setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, 4) rela berkorban untuk bangsa dan negara, dan 5) kemampuan awal bela negara, dan kemudian ditutup dengan bahasan aktualisasi bela negara tersebut. Selanjutnya menyoal mengenai Sistem nasional NKRI (SANKRI), Modul ini membahas sistem penyelenggaraan NKRI termasuk landasan-landasan penyelenggaraan negara serta peran ASN dalam penyelenggaraan negara yakni sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
Modul II
Modul II secara komprehensif membahas mengenai isu-isu kontemporer seperti korupsi, narkoba, radikalisme dan terorisme, money laundring, hingga proxy war serta kejahatan-kejahatan mass communication, misalnya penyebaran hoax, hate speech dan juga cybercrime. Isu-isu tersebut terbilang kontemporer karena bersifat modern serta eksis dan terjadi hingga masa sekarang. Di samping itu, Modul ini juga membawa bahasan konsep perubahan lingkungan strategis serta memaparkan modal-modal insani yang dimiliki oleh manusia untuk menghadapi perubahan lingkungan strategis tersebut. Tak hanya itu, penulis juga membawa bahasan terkait teknik-teknik analisis isu yang berguna untuk memahami isu secara komprehensif sehingga dapat menemukan jalan keluar pemecahan isu. Teknik analisis isu yang dapat dipakai antara lain mind mapping, fishbone diagram, dan analisis SWOT.
Modul III
Modul III secara mendalam membahas mengenai kesiapsiagaan bela negara. Konsep kesiapsiagaan bela negara dibahas pada bagian awal termasuk penerapannya dalam latsar CPNS, misalnya membekali peserta dengan kegiatan olahraga dan kesehatan fisik, kegiatan baris-berbaris dan tata upacara, keprotokolan, membuat dan melaksanakan rencana aksi, dan sebagainya. Dikaitkan dengan Modul 1 dan Modul 2, pada dasarnya Modul 3 disusun untuk memudahkan peserta latsar mempelajari dan mempraktikan kedua Modul tersebut. Kesiapsiagaan bela negara yang dimaksud adalah dalam bentuk fisik maupun non-fisik. Dalam bentuk fisik misalnya memiliki kemampuan menjaga kesehatan jasmani maupun mental. Sedangkan dalam bentuk non-fisik bisa ditunjukan melalui etika, etiket dan moral. Pada Modul ini juga ditunjukan secara konkrit bagaimana membuat rencana aksi bela negara (RABN) dari tahap ke tahap.
D. ANALISIS
Kelebihan
Modul ini menonjol dalam beberapa aspek penting yang menambah nilai edukatifnya bagi pembaca terutama peserta Latsar:
- Substansi mendalam dan komprehensif:
Ketiga Modul ini menghadirkan substansi yang sangat mendalam dan komprehensif. Mereka tidak hanya menyajikan konsep-konsep konseptual, tetapi juga memberikan pandangan yang luas tentang implementasi dari konsep-konsep tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
- Struktur pembahasan yang teratur:
Modul-modul ini memiliki struktur pembahasan yang teratur, mulai dari konseptual hingga implementasi. Hal ini memudahkan pembaca untuk mengikuti alur pemikiran dari dasar hingga aplikasi praktisnya.
- Contoh isu konkrit:
Kehadiran contoh-contoh isu konkret yang sesuai dengan kehidupan nyata di Indonesia menjadikan Modul ini relevan dan dapat diaplikasikan dengan mudah oleh pembaca dalam konteks sehari-hari.
Kekurangan
Meskipun memiliki kelebihan yang signifikan, Modul-modul ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki:
- Bahasa yang terlalu formal dan padat:
Bahasa yang terlalu formal dan padat dapat membuat pembaca merasa sulit untuk memahami materi dengan mudah. Modul-modul ini mungkin dapat dimaksimalkan dengan menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan ramah pembaca agar pesan yang ingin disampaikan lebih mudah dipahami.
- Kekurangan visualisasi:
Minimnya gambar atau visualisasi pada Modul membuatnya terkesan kaku dan kurang interaktif. Penambahan elemen visual seperti diagram, grafik, atau ilustrasi dapat membantu memperjelas konsep-konsep yang disampaikan dan membuat pembelajaran lebih menarik.
E. EVALUASI
Secara keseluruhan, meskipun Modul-modul ini memiliki kelebihan substansial dalam mendalamkan pemahaman tentang kehidupan berbangsa dan bernegara, terdapat ruang untuk perbaikan dalam cara penyajian materi agar lebih ramah pembaca dan interaktif. Dengan melakukan penyesuaian pada gaya bahasa, penambahan visualisasi yang relevan, dan penyusunan ulang bahasan, Modul-modul ini dapat menjadi sumber pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan bagi pembacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H