Sayur organik adalah sayur yang dibudidayakan tanpa menggunakan bahan kimia apa pun, baik saat proses pemupukan maupun proses penyemprotan hama. Berikut adalah manfaat sayur organik dibanding sayur biasa:
1. Lebih sedikit residu pestisida
2. Lebih tinggi nutrisi
3. Lebih sedikit bahan kimia: Penanaman sayur dan buah organik biasanya memanfaatkan predator alami, seperti bebek dan ayam, untuk membasmi hama. Hal ini berbeda dengan sayur biasa yang menggunakan bahan kimia untuk membasmi hama
Namun, Harga lebih tinggi. Harga sayur organik lebih tinggi daripada sayur biasa karena pertanian dan peternakan organik memerlukan metode perawatan yang lebih ketat untuk menjaga tanaman atau hewan ternak.
Karena itu pemerintah seharusnya memberikan bantuan dalam budidaya sayur organik , misalnya dalam bentuk subsidi pupuk , benih, dan penyemprotan hama yang sesuai dengan budidaya sayur organik, sehingga sayur yang dikonsumsi rakyat Indonesia sayur terbebas dari bahan kimia
Jika Pemerintah pada akhirnya memberikan bantuan dalam bentuk subsidi pupuk, benih, dan penyemprotan hama untuk budidaya sayur organik, maka akan terjadi efek substitusi dan efek pendapatan dalam sudut pandang ekonomi, yaitu ;
1. Efek Substisusi : Subsidi Pemerintah akan mengakibatkan harga sayur organik turun, sehingga konsumsi sayur organik akan meningkat , dan konsumsi barang lain akan menurun(dalam hal ini sayur non organik)
2. Efek Pendapatan : Harga Sayur Organik turun akan membuat masyarakat merasakan seolah olah pendapatan naik (Pendapatan riil) padahal sebenarnya karna harga sayur ogranik turun, sehingga konsumsi sayur organik akan naik, bahkan konsumsi barang lain pun akan naik itulah efek pendapatan
Dengan demikian perlu membantu budidaya sayur organik melalui subsidi dalam rangka mendukung peningkatan konsumsi sayur organik untuk rakyat Indonesia.