New Life Journal merupakan salah satu media yang menyebarkan informasi. New Life Journal bisa kita sebut sebagai media massa pada saat ini seperti, Pikiran Rakyat, Bangka Pos dan lain-lainnya.
New Life Journal yang saya temukan pada salah atu tokoh antik di salah satu kota. Penerbitan pada bulan September 1938. Tentunya membuat Bahasa Ch. A. van Ophuijsen, merupakan masa perkembangan Bahasa Indonesia. Salah atu keunikan pada Bahasa ini adalah pada penulisan ejaan yang mungkin tidak kita temukan di media sosial pada saat ini.
Menurut Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2016), "ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca". Ejaan merupakan keteraturan dalam mengucapkan dan menuliskan bunyi Bahasa beserta tanda-tanda baca.
Pada salah satu bagian New Life Journal terdapat daftar-daftar pembahasan yang dimuat dalam media massa tersebut. Berikut adalah daftar-daftar pembahasannya.
APA PEMBATJA TAOE??
ISI-NJA NEW LIFE JOURNAL PENERBIT JANG MENDATENGIN
- Ilmoe Obat-obatan dari DEDAONAN di Indonesia............
- Ilmoe bedaken roepa-roepa BIBIR
- Ilmoe DAGANG
- Ilmoe Masakan
- Ilmu Pladjaran KUO-YO (10 Hoeroef soeda bisa bitjara Tionghoa)
- Ilmoe KHONG BENG
- Ilmoe Bahasa Melajoe -- Soenda -- Djawa -- Bali
- Ilmoe Pemiaraan ajam
- Ilmoe Bedaken Orang Japan
- Ilmoe Madjoeken Waroengan Ketjil
- Advies dari "O O M Â D O C T E R"
- Advies boeat ANAK-ANAK
- Advies pada Balatentara Pasoekan Failliet.
- Advies Oeroesan Dagang
- Advies Begimana Boeat Melantjong
- Resiah Pengidoepan Baroe
- Resiah Kebroentongan Roemah-Tangga
- Resiah Obat Ketawa!
- Warta-warta penting
- P O L I T I E K ..........!
- TJERITAHAN
- T E B A K A N ........!
- NJANJIAN .......!
- Katjanja Perdagangan Doenia !
- P r i j s v r a a g -- O e w a n g  !
Itulah sedikit gambaran penggunaan ejaan pada New Life Journal. Menarik bukan?, tentunya pada generasi sekarang tidak banyak yang tau tentang ejaan ini. Mari kita kupas bersama-sama terkait penggunaan ejaan pada teks di atas.
Pertama, APA PEMBATJA TAOE? Pada kalimat di samping terdapat penggunaan TJ yang menandakan huruf C dan OE penanda huruf U pada kata TAOE bila kita melihat dapat persepektif penggunaan ejaan pada masa kini. OE sangat dominan pada pembahasan ini, salah satunya Ilmoe, Hoeroef, dan Soeda (Ilmu, Huruf dan Suda). Selain itu penggunaan TJ juga terdapat ada beberapa diantaranya, Pembatja, Pladjaran dan Tjeritahan (Pembaca, dan Ceritahan).
Selain itu terdapat penggunan DJ untuk penanda J, terdapat pada kata Djawa, pladjaran dan madjoeken (Jawa, pelajaran dan majukan). Ada juga penggunan J untuk penandah huruf Y, terdapat pada kata Njanjian yang dimaksud Nyanyian.
Pada New Life Journal ini terdapat perihal yang menarik bagi saya, salahsatunya terdapat kata Dedaonan. Dedaonan sama dengan Dedaunan, Pertanyaannya kenapa penggunanan OE tidak digunakan untuk penanda U.Â
Sangat menarik untuk diperdalami, namun asumsi saya kenapa tidak menggunakan OE karena kata dasarnya daon dalam Bahasa melayu. Sehingga tidak adanya OE karena bukan pendana U melainkan O.