Mohon tunggu...
Jeki Sugarino
Jeki Sugarino Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kata itu sangat indah, tidak banyak orang yang menyadarinya. percayala!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kopi Sepeda Tersingkirkan oleh Kopi Motoran

14 Oktober 2023   22:19 Diperbarui: 14 Oktober 2023   22:26 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kopi Motoran memenuhi jalanan dago, yang menggantikan kopi sepeda yang pernah menjadi minuman bagi anak muda yang sedang bersantai di trotoar jalan dago. (14/20/33)

Minuman kopi berserta jajanan lainnya, merupakan kebutuhan bagi anak muda yang sedang bersantai di jalan dago. Maraknya anak mudah bersantai di trotoar jalan dago menjadi ladang usaha bagi penjual kopi. Kopi merupakan minuman yang cocok bagi anak muda dalam menikmati suasana dinginnya bandung terutama jalan dago.

Pada tahun 2017, penulis melihat bahwa kopi sepeda memenuhi jalanan dago, dimana ada anak muda sedang bersantai, disitulah ada kopi sepeda. Namun, lambat laut kopi sepeda kini telah hilang, digantikan oleh kopi motoran. Dagangan kopi motoran lebih canggih atau modern bagi pencinta kopi. Sedangkan kopi sepeda menjualkan kopi berbentuk saset, yang berbeda dengan kopi motoran yang membuat kopi secara manual menggunakan alat seperti di cafe-cafe.

Penjual kopi motoran pun masih terlihat muda, dibandingkan kopi sepeda yang penjualnya sudah tidak muda lagi. Selain itu, perkembangan gaya hidup anak pada zaman sekarang menjadi faktor utamanya.

Anak muda jaman sekarang lebih memilih kopi yang dibuat secara manual dibandingkan kopi sasetan. Perihal ini seperti cafe-cafe yang menjadi tempat anak muda untuk bersantai sambil ngopi. Gaya hidup tersebut menjadi peluang bisnis bagi penjual kopi. Di tempat umum anak muda lebih mengedepankan gengsi atau gaya hidup yang keren. Sehingga, kopi sepeda yang menjual kopi sasetan menjadi puna di jalanan dago pada malam hari.

Gaya hidup dan perkembangan waktu menjadi suatu hal bisa hilang dan berubah begitu saja. Sewajarnaya kita harus bisa beradaptasi dan berkembang pada zaman yang terus berjalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun