Semarak Hari Guru Nasional, Hari Ulang Tahun PGRI ke-77 di Kabupaten Kupang
Pengantar
Hari Jumat (25/11/22) kaum guru di Indonesia dengan nama dan istilah lain yang sifatnya edukatif, melaksanakan satu upacara peringatan yakni Hari Guru Nasional yang sekaligus Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia ke-77. Hari Guru Nasional ditetapkan dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Kajian ilmiah terhadap sejarah dan perjuangan para guru dalam organisasi guru sebelum, selama dan sesudah Proklamasi 17 Agustus 1945, telah mengantarkan Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia menetapkan 25 November setiap tahun sebagai Hari Guru Nasional. Pada hari yang sama dikenal pula sebagai hari lahirnya organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia.
Pengurus Daerah PGRI Kabupaten Kupang bergegas pula menyiapkan serangkaian acara dalam rangka peringatan hari bersejarahnya. Pengurus membentuk Panitia dan menunjuk lokasi pelaksanaan upacara. Tahun ini, para guru di Kabupaten Kupang mengadakan upacara dengan mengambil tempat di salah satu lapangan sekolah di Kecamatan Takari. Pengurus Cabang PGRI Kecamatan Takari memfasilitasi sedemikian baik agar upacara berlangsung khikmat dan nyaman.
Tenda Upacara pada HGN dan HUT PGRI ke-77
Dalam tiga tahun terakhir pelaksanaan upacara HGN dan HUT PGRI di Kabupaten Kupang, Wakil Bupati Kupang 2 kali menghadirinya. Pada upacara HGN dan HUT PGRI di Lelogama Kecamatan Amfoang Selatan, dan di Kecamatan Semau. Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, S.H.,M.Th rela berpanas-panas menjadi inspektur upacara bersama para peserta upacara yakni guru dan siswa. Sementara itu para pejabat dan pengurus daerah PGRI berdiri atau duduk di tenda kehormatan.
Mereka yang duduk di tenda kehormatan akan dijemput berdiri pada saat tertentu dimana semua peserta upacara wajib berdiri, lalu sesudahnya mereka dipersilahkan duduk kembali. Padahal, Inspektur Upacara akan tetap berdiri di podium berpanas-panas tanpa penutup podium yang lebih tinggi memayungi.
Suasana ini akhirnya menjadi catatan pada Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, S.H.,M.Th. Pada hari Jumat (25/11/22) ketika akan membacakan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Sang Wakil Bupati mengingatkan beberapa hal di antaranya tentang tenda kehormatan pada upacara.
Tenda tidak dibutuhkan pada upacara seperti ini, semua orang perlu mendapat cahaya matahari, karena cahaya matahari untuk semua makhluk
Anak-anak berseragam putih-merah, putih-biru, putih-abu-abu rela berbaris dan berdiri di lapangan dalam siraman cahaya matahari, lalu para guru sebagai pengurus organisasi duduk/berdiri di dalam tenda
Banyak guru berseragam batik kesuma berbaris dan sudah berambut putih (tua) masih rela berkeringat bersama dengan Inspektur Upacara yang juga berdiri di podium tanpa tenda (https://youtu.be/SoOi9nQ2Ons)
Suatu pernyataan yang selanjutnya Penulis urai dalam item-item seperti di atas menjadi menarik, sekaligus "menampar" guru, Pengurus PGRI pada level Daerah dan Cabang.