Mohon tunggu...
Iruna Aya Sofia
Iruna Aya Sofia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya adalah pelajar yang bersekolah di SMP Wijaya Kusuma

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sang Peri Dan Kucing Kesayangannya

29 Agustus 2022   12:05 Diperbarui: 29 Agustus 2022   12:06 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Halo! Namaku Liara, Aku adalah sebuah peri yang tinggal bersama kucingku yang bernama Mio di sebuah hutan ajaib yang penuh dengan peri yang lain. Pada suatu hari, aku sedang mengambil buah-buahan di halaman depan rumahku dan yang pastinya bersama kucingku. Kucingku sedang mencium sebuah tanaman karena dia penasaran padanya. "Hahaha Mio,Kamu lucu banget ya" Aku berkata.

Tiba-tiba munculah sebuah cahaya merah dengan jarak yang tidak jauh. Saat aku mendekatinya, ternyata dia Zora, peri yang terkenal sebagai peri terjahat di dunia peri. Dia sebenarnya temanku pada saat kita kecil, tapi dia menghianatiku "Hai Liara, sudah lama ya kita nggak ketemu." Zora berkata sambil tersenyum. "Kamu ngapain di sini Zora?" aku menjawabnya. "Aku hanya ingin menhancurkan hutan ini dan dengar-dengar kamu punya kucing, Aku ingin mengambilnya!" Kata Zora sambil tertawa. "Kamu gila ya?! enak aja kamu datang-datang langsung bikin masalah "Aku menjawabnya sangat marah. "Iya suka-suka aku dong" kata Zora. Tiba-tiba Zora menghancurkan sebuah pohon di sebelahnya. Lalu, Zora berlari ke arah rumahku dan menangkap Mio. "MIO!!" aku menjerit sangat panik.

Zora berlari sambil menghancurkan pohon-pohon di sekitarnya hingga pohon-pohon tersebut terjatuh dan menghalangiku. Aku terjatuh dan menangis. Teman periku menghampiriku dan bertanya "Liara, kok hutan bisa hancur gini dan kamu kenapa menangis?". "Zora kembali, dia menghancurkan pohon-pohon ini dan mencuri Mio, kucingku" aku berkata. "Ohh, si Zora yang peri jahat itu kan? Ya sudah kamu jangan menangis.Ayo! aku bantu cari Mio" temanku berkata. "makasih banyak ya" aku menjawabnya.

kita mulai mencari Mio dan Zora, berberapa jam kemudian "huft, si Zora sama Mio di mana ya? daritadi dicari-cari tidak ada "aku berkata mulai menyerah "Iya, tapi kita tidak boleh menyerah!" kata temanku. "Tidak tahu deh, aku capek banget, aku menyerah". Aku menjawabnya sangat lelah dan sedih, "Hehh! kamu tidak boleh menyerah! Nanti kamu menyesal. Kamu tidak mau kan kehilangan kucing kesayanganmu?" Temanku menasehatiku. "Hmm ya sudah deh! Aku tidak akan menyerah!" Aku menjawabnya semangat. "Nah gitu dong! ayo kita lanjut cari mereka!". Aku dan temanku lanjut mencari Zora dan Mio.

Tiba-tiba aku mendengar sebuah meong dan suaranya mirip Mio. "Eh itu Mio bukan sih?" aku berkata. "Hmmm, ayo kita liat aja!" temanku menjawab. "okayy" aku berkata. langsung kita menuju area di mana kita mendengar suara itu dan ternyata beneran Mio. "MIOO AKHIRNYA AKU MENEMUKANMU!", Aku menjerit terharu. Zora terkejut dan berkata "Ishh! kok kamu bisa menemukan kita sih!". "Ya karena bantuan temanku ini" aku menjawabnya. "Bisa aja kamu Liara" kata temanku sambil tersenyum. "Ih ya sudah aku pergi!" kata Zora sambil berlari keluar hutan, "Akhirnya, dia pergi."aku berkata sambil tersenyum. "Iya tapi hutan sudah hancur? Bagaimana dong?" temanku berkata. "Ya sudah kita panggil semua peri dan minta mereka untuk membantu membangun serta membersihkan hutan ini kembali seperti mula". Lalu, mereka melalukan apa yang direncanakan. Akhirnya, hutan sudah kembali menjadi indah dan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun