Mohon tunggu...
Rinna Mubayyanatul Haq
Rinna Mubayyanatul Haq Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Parenting

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Wawasan Orangtua dalam Mengatasi Stunting

18 Agustus 2023   20:02 Diperbarui: 18 Agustus 2023   20:28 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RW 10 Kp. Cidahu Kel. Tamanjaya

Rabu (09/08/2023), Mahasiswa KKN kelompok 2 Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya melakukan kegiatan 'Door To Door ' di wilayah Kampung Cidahu RW 10 Kelurahan Tamanjaya Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Kegiatan tersebut bermaksud untuk mendata beberapa anak yang terindikasi stunting dibulan sebelumnya. Sehingga, kami turut memastikan perkembangan dari beberapa anak tersebut dengan turut serta bersama para kader dalam melakukan pengukuran dan penimbangan. 

Tidak hanya itu, pada kegiatan ini, mahasiswa KKN UPI Kampus Tasikmalaya juga turut membagikan kuesioner atau angket. Guna mengetahui gambaran latar belakang yang menyebabkan beberapa anak tersebut terindikasi stunting. Serta, para Mahasiswa UPI Kampus Tasikmalaya beinisiatif membagikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dan penjelasan mengenai membuat cemilan MPASI yang kaya akan gizi.

Berdasarkan hasil survei wawancara dilapangan, rata-rata usia menikah tergolong sangat muda yaitu kisaran usia 17-22 tahun.  Dengan mayoritas pendidikan akhir yakni tingkat SD. Serta mayoritas ibu, tidak menerapkan pemberian makanan 4 sehat 5 sempurna. Kebanyakan para ibu memberikan makan sesuai keinginan anak tanpa memperhatikan kebutuhan gizinya, seperti makan nasi cukup dengan lauk kuah sayur atau makanan ringan yang marak dijual di warung-warung terdekat. Masih banyak pula ibu yang tidak mengetahui akan pentingnya pemberian protein hewani untuk pertumbuhan anak. Hal ini dikarenakan kurangnya wawasan yang dimiliki oleh mayoritas ibu yang memiliki anak terindikasi stunting di kampong Cidahu. 

Kurangnya wawasan juga dapat dipengaruhi oleh pendidikan yang kurang mendukung. Pasalnya, kebanyakan masyarakat merasa cukup hanya belajar sampai pada jenjang Sekolah Dasar dan tidak merasa perlu mempelajari hal lainnya khususnya hal-hal yang patut dipelajari oleh seorang ibu. Bahkan, pesatnya teknologi di zaman sekarang serta berbagai media sosial yang menarik, tentunya tidak menjadikan para ibu mau berlama-lama menatap layar media sosial untuk belajar akan pentingnya gizi pada anak terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.

Oleh karena itu, hal-hal yang dapat menyebabkan stunting tidak melulu mengenai pemberian makanan dan kadar gizi yang rendah. Melainkan, bisa jadi dilator belakangi oleh rendahnya wawasan masyarakat terutama para ibu akan hal tersebut. Apabila seorang ibu memiliki wawasan yang luas akan pentingnya gizi pada anak, dan dapat mempehatikan asupan gizi serta pola makannya, maka hal itupun dapat menjadi bagian dari upaya pencegahan stunting pada anak. Tidak ada permasalahan yang tidak memiliki solusi. Sama halnya dengan stunting. Apapun yang menjadi penyebab stunting pada anak pasti akan ada pula solusinya.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun