Mohon tunggu...
Rin Muna
Rin Muna Mohon Tunggu... Penulis - Follow ig @rin.muna

Walrina Munangsir Penulis Juara Favorite Duta Baca Kaltim 2018 Pemuda Pelopor Kaltim 2019 Founder Taman Bacaan Bunga Kertas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam-malamku

3 Juni 2019   00:39 Diperbarui: 3 Juni 2019   00:47 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: pixabay.com

Aku tak tahu bagaimana harus mengakhiri.Aku tak memulai tapi aku dimulai.Ribuan hari kujalani penuh luka.
Tapi aku harus berpura bahagia.

Setiap malam ku terjaga.
Hanya untuk memastikan
Menitikan air mata menatap pekatnya malam.
Malam gelap tanpa cahaya...
Aku selalu bertanya, apa aku punya mimpi?
Sebab di sana hanya ada hitam.
Tak kudapati satu warna untuk melukis mimpi.

Kenapa kau jebak aku dalam pekat malam?
Kenapa kau jebak aku dalam ruang kelam?
Pernah kudengar ucapan manis tentang mimpi-mimpi.
Namun semua mimpi-mimpi telah sirna dalam kegelapan.
Hingga aku tak tahu rasanya punya mimpi.
Kemudian genggaman tanganmu lepas.
Biarkan ku sendiri dalam kegelapan ...
Hingga membuat senyum-senyumku hampa,
Membuat tawa-tawaku kosong ...
Membuat harapan-harapanku sirna ...

***

Ditulis oleh Rin Muna untuk Kompasiana
Kutai Kartanegara, 02 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun