Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bermedsos Juga Harus Bijak, Belajar dari Kisah "The Tinder Swindler!"

16 Maret 2025   11:43 Diperbarui: 23 Maret 2025   11:14 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dampak negatif media sosial. (freepik.com via kompas.com)

The Tinder Swindler (2022), sebuah film dokumenter Netflix, pernah menjadi perbincangan di media sosial. Film itu menceritakan aksi seorang pria berpura-pura jadi taipan berlian kaya raya yang menipu sejumlah wanita usai berkenalan di aplikasi kencan, Tinder. 

Akibat ulah pria tersebut, para korban mengalami kerugian jutaan dollar AS. Ini adalah ancaman dunia "maya" digital yang sering tidak disadari banyak orang.

Maraknya isu cancel culture, dan kemunculan kasus guru terkait kasus catfishing setidaknya berkaitan dengan perilaku masyarakat dalam bersosialisasi di medsos. Sebagian orang bertindak tanpa hati-hati, tidak memilih dan memilah berita dan langsung terjun bebas menjadi bagian dari viralitas bahkan sebagian menjadi korban dari isu tanpa terkendali dan tanpa kontrol.

Jamaknya kita harus semakin waspada dengan kemunculan trend tersebut, setidaknya kita harus menjadi lebih bijak dengan memahami bagaimana kerja algoritma dunia digital, literasi digital, etika digital, dan tanggung jawab digital, agar tidak keblabasan dalam bertindak atau berinteraksi menyikapi isu yang muncul dan berkembang di dunia digital.

menjaga kewaspadaan kejahatan digital-sumber gambar hellosehat
menjaga kewaspadaan kejahatan digital-sumber gambar hellosehat

Harus diakui sejak pandemi merebak di seluruh dunia pada tahun 2020, kita makin familiar dengan dunia digital. Termasuk dunia pendidikan kita juga mengalami perubahan yang luar biasa. 

Sejak kebijakan pembatasan berinteraksi langsung seperti social distancing, physical distancing, Bekerja Dari Rumah-Work From Home (WFH), membuat sistem pembelajaran kita berubah total.

Sistem pembelajaran tatap muka-luring, berubah menjadi berbasis internet-daring. Learning From Home atau Belajar Dari Rumah (BDR).

Perubahan atau transformasi digital tersebut kita jadikan alternatif, bukan sekedar merubah cara belajar tatap muka menjadi online, tetapi fokusnya pada pemanfaatan teknologi digital untuk mempermudah pembelajaran, pekerjaan dan bersosial saat pandemi.

Ini adalah usaha terbaik kita agar proses belajar dan pembelajaran kita tidak terkendala hanya karena pandemi. Peserta didik tetap mendapatkan hak-haknya untuk bisa terus belajar dalam kondisi apapun.

mengelabui korban via online-sumber gamabr liputan6.com
mengelabui korban via online-sumber gamabr liputan6.com

Kejutan Berteknologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun