"VAR itu biasa, bukan kecurangan", begitu komentar teman saat saya tanya, apa kemenangan timnas karena andil wasit yang memihak  dan adanya VAR. Asisten Wasit Video  atau Video Assistant Referee atau VAR adalah asisten wasit sepak bola yang bertugas meninjau keputusan wasit kepala dengan melihat rekaman video instan dan headset sebagai alat komunikasi.
Dan itu juga pertanda wasitnya juga faiplay dan tidak ada cawe-cawe alias campur tangan terlalu jauh ke dalam pertandingan yang membuat salah satu tim menjadi pemenang. "Kalau itu yang terjadi berarti ada kecurangan", timpal teman saya yang lain.
Isu bola Korea Selatan vs timnas garuda jadi isu menarik di ruang wali  kelas-walas siang hari saat jam istirahat sekolah usai mengajar pagi. Bahkan sampai jadi bahan obrolan saat kami pergi satu  mobil untuk acara kunjungan silaturahmi seorang rekan guru yang terkena musibah.
Sepanjang jalan suasana mobil makin riuh karena cerita melebar kemana-mana. Meskipun udara di luar terik karena lama tak turun hujan, suasana di dalam mobil yang berpendingin malah tambah "panas".
Apalagi kalau bukan seputar politik kemarin yang memang bikin heboh. Kami para ASN pada dasarnya netral, meskipun dijanjikan apapun, di bilik suara semua pemilih menguasai haknya untuk memilih tanpa diintervensi. Lain halnya jika ada kecurangan di luar mekanisme itu.
Itulah yang kemarin menjadi berita paling menyita perhatian saat sidang berkaitan dengan sengketa hasil pemilu. Apapun hasilnya kalau berurusan dengan politik semuanya sulit ditebak. Dan banyak orang tau soal itu, bukan sebagai rahasia.
Riuhnya Tahun Politik Kali Ini
Tahun ini politik kita memang luar biasa, dari Presiden sampai Pak Kepala Dusun di kampung terpencil, terasing dan terjauh semuanya menurut kabar berita media ikut cawe-cawe.
Saya malah baru tau istilah cawe-cawe saat pemilu, saya pikir malah sejenis jajanan pasar. Menurut General Manager News and Current Affairs Kompas TV Yogi Nugraha, Presiden mengucapkan kata cawe-cawe sebanyak lebih dari tujuh kali.Â
Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata cawe-cawe memiliki makna ikut membantu mengerjakan (membereskan, merampungkan) dan ikut menangani. Kata cawe-cawe berasal dari bahasa Jawa yang kerap digunakan dalam pertemuan non-formal.
Saya bayangkan saya juga pernah cawe-cawe kalau begitu, saat tetangga hajatan dan saya ikut masak bareng ibu-ibu kompleks biar acaranya lancar dan sukses.Â
Tapi dalam politik, saat seorang Presiden sampai cawe-cawe biar pemilu lancar bisa diartikan macam-macam.Â
Pertama, sebagai pemegang otoritas tertinggi pemerintahan, presiden harus memastikan pemilu berjalan baik. Itu jika tidak ada kepentingan atau sangkut paut apapun dengan kepentingannya secara pribadi.