Ada anak yang justru menyarankan para orang tuanya agar tak lagi berpuasa saat ramadan, alasannya sederhana karena soal kesehatan. Sementara para orang tua berpikir bahwa saat lansia harus diisi dengan semakin banyak ibadah.
Perhatian anak terhadap para orang tua yang telah berusia lanjut memang tak bisa sepenuhnya disalahkan. Tapi jika para orang tua kita yang telah berusia lansia bersikeras untuk terus berpuasa selama ramadan karena merasa masih kuat, setidaknya kita juga perlu tahu, apa saja informasi secara kesehatan yang harus harus diperhatikan dengan baik.
Apa saja aktifitas terbaik dan kapan waktunya yang tepat bagi para lansia agar bisa tetap menjalankan puasa ramadan dengan sehat dan aman.
Dengar Apa Kata Dokter
Bahwa ternyata agar para lansia bisa kuat berpuasa seharian selama ramadan,bukan tergantung pada obat atau suplemen penguat daya tahan tubuh, tapi lebih pada bagaimana mengatur waktu beraktifitas yang tepat.
Apakah  itu sahur, maupun aktifitas fisik saat berolahraga di pagi hari yang menyegarkan.
Sahur Pada Waktu yang Tepat
Sebenarnya dalam hadist Nabi sudah disunahkan untuk menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Artinya tentu ada hikmah di baliknya yang bisa bermanfaat bagi kesehatan orang yang berpuasa, baik yang muda maupun para lansia.
Para lansia disarankan untuk tidak melewatkan sahur karena dapat memberikan energi yang diperlukan selama puasa. Sahur meskipun sedikit, namun jika asupan gizi atau jenis makanan yang dikonsumsinya memenuhi standar kesehatan yang bisa membantu meningkatkan daya tahan ubuh punya dampak yang signifikan membantu para lansia kuat berpuasa selama ramadan.
Sahur sebaiknya dilakukan pada waktu yang tepat yaitu menjelang terbitnya fajar (imsak), untuk memberikan waktu yang cukup bagi tubuh untuk mencerna makanan sebelum puasa dimulai. Â Â
Aktivitas Berolahraga Pagi