Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengintip Si Frugal Living Belanja Ramadan, Bagaimana Finansialnya Tetap Sehat?

19 Maret 2024   16:03 Diperbarui: 27 Maret 2024   16:55 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu belanja cerdas dan hati-hati agar tidak lapar mata sumber gambar pikira rakyat

Mungkin menjadi sebuah pertanyaan menarik, bagaimana jika seseorang menganut prinsip frugal living atau gaya hidup hemat bisa tetap sehat finansialnya tapi juga tak  luput dari perilaku baik berbagi dengan sesama.

Tentu ini bisa menjadi rujukan baik dalam mengelola keuangan dengan sehat. Banyak dari kita tahu, bahwa Frugal living menekankan pada penghematan, kesederhanaan, dan pemikiran yang bijaksana dalam pengeluaran, yang sesuai dengan nilai-nilai Ramadan tentang kesederhanaan dan berbagi. 

Bagaimana menerapkan dua sisi antara berhemat dan berbagai bagi seorang frugal living selama bulan Ramadan sebagai tips antiboncos tak keblablasan belanja?.

Boncos adalah ungkapan yang digunakan saat mengalami kerugian, tidak mendapatkan apa-apa, bangkrut, dan mendapat hasil yang kurang baik. Kata boncos tak hanya digunakan dalam aktivitas memancing saja. Tapi kini juga digunakanuntuk bisnis atau dunia perinvestasian seperti saham.

Ilustrasi berbelanja dengan daftar belanjaan agar tak terjebak belanja impulsif sumber gambar kabar BUMN.com
Ilustrasi berbelanja dengan daftar belanjaan agar tak terjebak belanja impulsif sumber gambar kabar BUMN.com

Terapkan Anggaran realistis

Hidangan makanan saat ramadan itu BMB (Bukan Makanan Biasa), sehingga para frugal living , mereka berusaha menetapkan anggaran yang realistis untuk menyambut hari-hari ramadannya. 

Meskipun pola waktu konsumsi kita  berubah (hanya dua kali dalam sehari dibandingkan hari-hari biasa), tapi dalam praktiknya justru banyak keluarga merasa justru kedodoran keuangannya.

Pasalnya, meski hanya makan dua kali sehari, namun karena diniatkan untuk menyempurnakan saat berbuka puasa dan sahur, para ibu sebagai penguasa wilayahdomestik juga berkepentingan untuk menyediakan menu yang spesial. Tidak seperti masakan hari-hari biasa.

Cara yang paling sederhana adalah dengan meninjau kembali pendapatan bulanan dan pengeluaran yang diperkirakan selama bulan Ramadan. 

Daripada menetapkan angka yang terlalu rendah atau tinggi, penting untuk membuat anggaran yang realistis berdasarkan kebutuhan dan kemampuan finansial kita.

Bisa jadi mereka ada mengintip panduan masakan untuk sebulan sebagai cara mereka bisa memperkirakan, apa jenis makanan yang akan mereka konsumsi, namun tetap variatif. Kini banyak buku aau edisi tutorial lengkap di media sosial yang menawarkan gagasan cerdas tersebut.

Ilustrasi belanja antiboncos para frugal living sumber gambar fimela.com
Ilustrasi belanja antiboncos para frugal living sumber gambar fimela.com

Fokus Membuat Rencana Belanja yang Bijaksana hindari belanja impulsif

Frugal living juga melibatkan membuat rencana belanja yang bijaksana. Sebelum pergi berbelanja, luangkan waktu untuk membuat daftar belanjaan yang terperinci dan prioritaskan kebutuhan esensial seperti makanan pokok dan barang kebutuhan sehari-hari.

Hindari belanja impulsif dan berfokuslah pada kebutuhan daripada keinginan. Setidaknya dengan menentukan belanjaan sebelum pergi ke mall atau pasar, akan membantu mengerem nafsu berlanja yang tidak perlu.

Manfaatkan Diskon dan Penawaran Khusus

Tidak sedikit para pedagang memanfaatkan sugesti berbelanja kepada konsumen dengan pancingan diskon dan penawaran khusus untuk produk-produk tertentu.

Nah, bagi si frugal living, kesempatan ini sangat membantunya untuk menghemat uang. Namun, pastikan untuk tetap berhati-hati dan hanya membeli barang yang benar-benar diperlukan. 

Jangan terpancing double diskon, belanja diskon dapat diskon untuk belanja barang lain yang sejenis atau belanja hemat di hari berbeda.

Memilih masak di Rumah, daripada Makan di Luar

Bagi seorang ibu tentu tahu kondisi cashflow budget belanjanya. Apakah ada surplus, jika iya apa pilihan cerdas untuk memanfaatkannya?.

Jika cashflow atau arus keluar masuk uang lebih banyak borosnya, maka salah satu cara paling efektif untuk menghemat uang selama bulan Ramadan adalah dengan memasak di rumah dan menghindari makan di luar. 

Dengan memasak sendiri, bisa mengontrol kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi, serta menghemat uang yang biasanya dihabiskan untuk makanan di restoran atau warung. 

Pilihan membeli gorengan atau membuat gorengan sendiri bisa jadi akan lebih menguntungkan saat buat sendiri. Bisa jadi setiap anggota keluarga tidak hanya akan kebagian, api juga bisa mendapat porsi lebih.

Kurangi Perilaku Boros

Namanya juga ber-prinsip hidup hemat, maka Frugal living mengajarkan kita untuk mengurangi pemborosan dan memanfaatkan sumber daya dengan bijaksana. 

Misalnya, selama bulan Ramadan, hindari pemborosan dengan membatasi pengeluaran pada hal-hal yang benar-benar diperlukan. Pertimbangkan untuk menggunakan produk rumah tangga yang ramah lingkungan atau mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak terpakai.

Karena hal itu adalah salah satu prinsip utama dalam frugal living. Dalam kaitannya dengan ekonomi skala makro hal ini berkaitan dengan konsep ekonomi sirkular.

Membiasakan Menabung

Menabung juga bagian inti yang penting dari frugal living. Dengan cara menyisihkan sebagian pendapatan setiap bulan untuk ditabung. 

Banyak tutorial menarik untuk menabung yang kini ditawarkan di media sosial, salah satunya dengan menabung menggunakan amplop harian yang harus diisi berdasarkan besarn angka. Hari pertama= 1.000 rupiah, hari kedua= 2.ooo dan seterusnya hingga amplop ke-100.

Atau menabung seeprti biasa dengan membuka rekening tabungan khusus atau menempatkan uang dalam tabungan investasi jangka pendek. Dengan menabung secara teratur, kita bisa  dapat membangun cadangan keuangan yang bisa digunakan untuk kebutuhan mendesak atau investasi masa depan.

Mencari Alternatif Hiburan Murah atau Gratis

Banyak orang memanfaatan taman hijau di lingkungan sekitar rumahnya. Alternatif hiburan yang gratis atau murah bisa membantu menghemat uang. 

Saat ini banyak keluarga memanfaatkan waktu jalan-jalan sore hari dengan mengunjungi Taman Kota. Atau bergabung dalam kegiatan komunitas, seperti komunitas Membaca di Taman, Mibara- Minggu Baca Rame-Rame, ikut kajian atau aktifitas sosial yang tidak memerlukan pengeluaran besar, tapi juga tetap bisa memperkuat ikatan sosial dan spiritual.

Berbagi dengan Masyarakat

Salah satu aspek utama dari Ramadan adalah berbagi dengan masyarakat. Manfaatkan bulan Ramadan untuk berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan, baik melalui sedekah, infaq, atau kegiatan sosial lainnya. Dengan berbagi, kita tidak hanya memberikan manfaat bagi orang lain, tetapi juga memperoleh kebahagiaan dan pahala spiritual.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip frugal living dalam pengelolaan finansial selama bulan Ramadan, paling tidak kita bisa mengelola keuangan dengan lebih bijaksana dan efisien. 

Selain itu, juga bisa menguatkan nilai-nilai kesederhanaan, penghematan, dan keberbagian yang menjadi inti dari Ramadan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun