Maya Kitajima, gadis itu begitu polos, seratus delapan puluh derajat beda dengan Ayumi Himekawa, "saingan" abadinya dalam komik besutan Suzue Miuchi, ketika harus memperebutkan peran legendaris "Bidadari Merah" .
Gadis miskin itu punya bakat ber-teater yang luar biasa. Kekuatan keyakinan dirinyalah yang tak pernah membuatnya menyerah. Dengan kehadiran sosok misterius Si Mawar Ungu yang selalu membangun ulang motivasinya.Â
"Ceritanya Mirip Oshin," Kisah gadis miskin yang bermental baja, tak pernah menyerah, kata sutradara Yukio Ninagawa ketika suatu saat diwawancara dan dimintai pendapatnya tentang komik ini.  Tapi setelah membacanya lebih serius, ternyata Topeng Kaca menyimpan banyak kejutan plot dan kekuatan motivasi yang luar biasa.
Saya menemukannya di rak pustaka rumah di bagian paling bawah, karena memang sudah lama sekali komik ini saya koleksi, dan kini beralih kepemilikan menjadi koleksi anak saya, lungsuran dari saya setelah semuanya habis dibaca.
Komik ini menarik karena memberi kekuatan dari setiap episode yang diterbitkan. Setiap edisi selalu berisi pertentangan, persaingan antara Maya dan Ayumi.Â
Masing-masing tokoh memiliki latar belakang hidup yang kemudian menjadi  dasar di empunya cerita untuk membangun kekuatan motivasi.
Bahwa kekuatan bakat dan kegigihan Maya Kitajima, pada akhinya dapat mengalahkan kelemahan dan "keterbatasan" dirinya. Kemiskinan, latar belakang kondisi orang tua, tak melemahkan Maya untuk tetap kuat menghadapi Ayumi yang lahir sebagai bangsawan dengan segala yang dia punya.
Inilah salah satu kunci daya tarik kita bisa mengambil pembelajarannya  dalam setiap "pertarungan" yang mengadu antara kekuatan motivasi dan keterbatasan diri kita.
Jika seseorang memiliki bakat, namun ketika mengalami kegagalan tak bisa bangkit, ia tkluk pada keterbatasan dirinya dan mengabaikan kekuatannya.
Kekuatan dalam diri, dan komitmen itulah yang membantunya kembali berdiri.
Jangan biarkan apapun menghentikanmu, begitu kata Anthony Dio Martin.Â