Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pilih Kota Mandiri Berkelanjutan, Hunian Nyaman Impian Masa Depan

11 Januari 2024   22:56 Diperbarui: 17 Januari 2024   13:12 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kota mandiri di Indonesia sumber gambar 99.co

Pertama, pemerintah dapat meningkatkan kerjasama dengan sektor swasta untuk mempercepat pembangunan kota.

Kedua, pemerintah perlu memperhatikan aspek lingkungan dalam pembangunan kota, sehingga kota yang terbangun benar-benar sehat dan nyaman untuk ditinggali.

Ketiga, pemerintah perlu membuka akses kepada masyarakat dalam membangun kota mandiri dengan menyediakan informasi dan pelatihan yang dibutuhkan.

Bahwa ketika merancang kota tidak hanya merancang bangunan tetapi juga merancang kehidupan, yang menyentuh jasmani dan rohani, baik psikis maupun visual.

Bahwa pembangunan kota mandiri tidak boleh menimbulkan masalah baru berkaitan dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Sehingga masyarakat tidak menganggap kehadiran kota mandiri sebagai ancaman bagi lingkungan lama yang ada disekitarnya.

Dan sejatinya para pengembang dan perancang Kota Mandiri dalam kajiannya harus memahami masalah-masalah yang timbul dengan memutuskan kebijakan publik yang serasi (harmony), selaras (compatible), setara (equity), seimbang (equlity), dan nyaman (livable) dalam melayani kebutuhan masyakat banyak.

Bahwa bentuk kota adalah hasil interaksi antara masyarakat dengan lingkungan alam dan dibantu oleh rekayasa teknologi yang di payungi kebijakan dalam memenuhi kebutuhan mereka, psikis dan fisik.

Membangun Kota Mandiri Layak Huni

Sebuah kota ideal yang dibangun mestilah memasukkan inklusivitas, konsep yang menekankan keberagaman, penerimaan, dan kesetaraan. 

Ini adalah gagasan bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk mengakses dan menikmati berbagai aspek kehidupan kota. 

Bagian penting dari upaya menciptakan hunian yang inklusif adalah menciptakan ruang yang dapat dinikmati oleh semua orang. Dan secara sederhana gagasan pembangunan livable city haruslah mengacu pada 4 pilar: Live, Learn, Work, and Play.

Pertama; Konsep Live

Mengacu pada sarana dan prasarana yang mendukung kebutuhan hidup masyarakat, bahwa keberadaan hunian, pusat perbelanjaan, ruang publik, akses jalan, dan keamanan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Learn.

Kedua; Learn

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun