Ada beberapa penyakit yang bisa timbul akibat tingginya kolesterol, seperti jantung, penyumbatan pembuluh darah, dan stroke.
Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut Kementerian Kesehatan RI lakukan penguatan layanan  kesehatan di tingkat primer.
Berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukan tren peningkatan  penyakit jantung yakni 0,5% pada 2013 menjadi 1,5% pada 2018.
Bahkan penyakit jantung ini menjadi beban biaya terbesar. Berdasarkan data BPJS Kesehatan pada 2021 pembiayaan kesehatan terbesar ada pada penyakit jantung sebesar Rp.7,7 triliun.
Dan saat liburan menjadi salah satu pemicu kita lepas kendali dalam mengontrol penyakit tersebut, sehingga butuh kewaspadaan dan kesiagaan menjaganya.
Liburan hampir identik waktunya bersenang-senang, melakukan traveling, kunjungan ke tempat wisata, jalan-jalan ke mal atau sekadar keliling kota menikmati kuliner yang tidak biasa kita makan sehari-hari, menu yang spesial.
Saat seperti itu membuat kita sering lupa dengan segala hal tabu dan pantang soal makanan.
"Ah, gampang, kalau kambuh tinggal minum obat, makanya selama liburan obat tersedia lengkap", atau "mumpung sedang liburan makanan bebas sekali-kali, nggak usah pantang, kapan lagi bisa bersenang-senang."
Apalagi kalau sampai kumpul dengan saudara, teman, komunitas lengkap dengan menu spesial. Mungkin saja kambing guling, ikan bakar, ayam bakar, iga bakar, sate, semuanya jenis makanan yang full kandungan kolesterol tinggi.