Dan, ternyata kebiasaan kami menjelaskan di mana kendaraan diparkir kepada anak-anak, ternyata ada manfaatnya.
Saat anak sulung kami "tercecer" karena asyik di bagian mainan dan kemudian tertinggal, akhirnya kami temukan ia berada di tempat parkir, duduk bersembunyi di kendaraan kami di ruang parkir. Meskipun hal itu berbahaya, ternyata bisa membantu sebagai solusinya.
Sehingga saat sebelum berlibur, kita perlu melakukan perencanaan matang berkaitan dengan destinasi dan kegiatan yang akan dilakukan.Â
Pilih tempat-tempat yang ramah keluarga dan memiliki sistem keamanan yang baik. Memahami bagian-bagian tertentu dari lokasi liburan untuk memudahkan pengawasan dan kontrol anak-anak saat bermain.
Bahkan informasi tentang kamar mandi, area larangan bermain atau daerah berbahaya seperti di pantai menjadi perhatian kita yang penting.Â
Demi keselamatan kita dan tentu saja anak-anak. Termasuk dengan mengetahui apapakah pantai juga memiliki sistem keamanan, petugas keamanan dan area terlarangnya.
Dan tentu saja harus didukung dengan manfaatkan teknologi untuk memastikan keamanan anak-anak. Aplikasi pelacakan, ponsel cerdas, dan perangkat GPS dapat membantu orangtua memantau keberadaan anak selama liburan.
Jika anak dilengkapi dengan handphone. Atau seorang sahabat saya pernah menggunakan cara sederhana dengan memberinya peluit dan menyimpan data nomor handphone di kantong anak sebagai antisipasi jika terjadi musibah atau kebutuhan yang mendesak.
Model yang dilakukan oleh sahabat saya termasuk bagian dari pendidikan kesadaran kepada anak tentang pentingnya kesadaran akan keamanan pribadi.Â
Berikan informasi tentang tanda-tanda bahaya dan instruksi yang jelas tentang apa yang harus dilakukan jika mereka merasa dalam situasi yang tidak aman.
Termasuk jika merasa terancam, untuk berusaha meminta bantuan orang terdekat di tempatnya berada. Atau jika memungkinkan pada petugas sekuriti.Â