Di era digital yang semakin maju ini, internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Transaksi online, komunikasi, dan berbagi informasi telah menjadi hal yang biasa dilakukan. Namun, semakin banyaknya aktivitas online juga membuka peluang bagi para penipu untuk mencari celah dan menyusup dalam kehidupan digital kita.
Apalagi literasi digital masih belum memadai dan merata diketahui oleh masyaakat secara luas, terbatas hanya dikalangan tertentu saja.
Oleh karena itu, menjadi "cyber savvy" atau cerdas dalam ruang digital sangat penting untuk melindungi diri kita dari penipuan dan ancaman online. Sehingga kita bisa mengenali dan menghindari penipuan digital dengan bijak.
Salah satu bentuk kejahatan yang popular adalah Phishing, yang menggunakan modus ancaman berkedok palsu. Phishing dikenali sebagai salah satu bentuk penipuan digital yang seringkali dihadapi oleh pengguna internet.
Penipu mencoba untuk mengelabui korban dengan mengirimkan email atau pesan palsu yang menyamar sebagai institusi atau organisasi resmi, meminta informasi pribadi atau data keuangan yang sensitif. Mengenali email atau situs web palsu menjadi penting untuk menghindari jebakan ini.
Ransomware bentuk kejahatan yang baru saja kasusnya menimpa salah satu bank merger syariah di Indonesia dengan menyandera data digital perbankan tersebut. Ini menjadi bentuk ancaman lain yang mengkhawatirkan.
Pelaku kejahatan melakukan mengenkripsi data korban dan menuntut pembayaran tebusan untuk mengembalikan akses ke data tersebut. Ini menimbulkan risiko besar bagi individu dan organisasi yang menyimpan data penting secara digital.
 Menghindari Penipuan Digital Pahami literasinya
Karena terbilang canggih, cara untuk mengatasinya sebenarnya juga tidak mudah. Sekurangnya kita harus memahami bagaimana cara teknologi itu bekerja atau bagaimana sistem dijalankan.Â
Pertama; Edukasi Cybersecurity ;Â Langkah pertama yang penting adalah meningkatkan pemahaman tentang keamanan siber dan taktik penipuan digital. Pengetahuan mengenai teknik phishing, tanda-tanda situs web palsu, dan cara mengelola kata sandi yang kuat bisa membantu pengguna internet menjadi lebih waspada.
Kedua;Â Verifikasi Identitas Pengirim;Â Sebelum menanggapi email atau pesan yang mencurigakan, selalu pastikan untuk memverifikasi identitas pengirim. Jangan terburu-buru memberikan informasi pribadi atau data sensitif sebelum yakin bahwa permintaan tersebut berasal dari sumber yang sah. Cobalah lakukan cek sederhana seperti melihatnya di google.
Dengan informasi tersebut, kita bisa lebih berhati-hati untuk merespon email atau pesan yang mencurigakan. Kebiasaan memverifikasi email atau pesan yang mencurigakan bisa menjadi kebiasaan baik untuk mencegah timbulnya kejahatan. Jadi waspadai rasa "kepo" kita sendiri yang bisa membahayakan.
Ketiga;Â Lindungi Data Pribadi;Â Selalu lindungi data pribadi dengan hati-hati. Gunakan sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun, aktifkan otentikasi dua faktor jika memungkinkan, dan jangan pernah membagikan informasi pribadi dengan pihak yang tidak dikenal.