Sewaktu putri saya bersekolah di sekolah dasar, gurunya mengajak untuk menanam tanaman obat untuk bahan baku jamu. Reaksinya, anak-anak semua kebingungan. Pertama karena tanaman obat atau jamu adalah "benda asing". Kedua, anak-anak sama sekali tak tau manfaatnya.
Jangankan menanyakan kepada anak-anak kita, bahkan kita sebagai orangtua tak banyak yang paham jika ditanya, apa bahan baku jamu kunyit asam, beras kencur, atau brotowali. Atau apa saja jenis tanaman obat atau bahan untuk jamu sehat yang mungkin seringkali kita minum.Â
Bahkan untuk bumbu dapur saja, kita bisa salah menebak, mana lengkuas, jahe, kunyit, apalagi kencur bahan dapur yang jrang digunakan, namun populer sebagai bahan pembuatan jamu beras kencur yang mengandung zat yang bersifat antinyeri dan juga antirradang.Â
Dan bermanfaat untuk mengatasi tubuh yang mengalami peradangan atau terasa nyeri atau untuk meredakan nyeri akibat sakit kepala, sakit gigi, hingga radang sendi.Â
Jika kita berharap anak-anak kita kelak paham jenis jamu dan tanaman obat atau bahan baku jamu alami dari tumbuh-tumbuhan, kita perlu memulai pengenalannya sejak dini. Agar mereka tak menganggapnya "benda asing".
Apalagi sekarang ini ketika begitu banyak jenis minuman membombardir kita dengan segala macam rasa.
Tapi kini muncul tren baru yang menarik. Ketika di era kekinian, jamu modern justru dihadirkan kembali dan diramu dengan teknik drip, brewing, dan teknik modern lainnya., bahkan ada jamu-jamu modern yang dicampur dengan soda, bahkan teh dan kopi?
Jamu Kekinian Back to Nature
Di tengah keinginan banyak orang untuk bisa hidup lebih sehat dengan memilih back to nature, kini banyak orang mulai menjajal kembali jamu tradisional, tapi dikemas dengan tata cara pengolahan yang modern dan kekinian. Fenomena ini menarik lho, sebagai cara kita mengenalkan kembali tradisi budaya sehat ala Nusantara.