Mohon tunggu...
Rini Wulandari
Rini Wulandari Mohon Tunggu... Guru - belajar, mengajar, menulis

Guru SMAN 5 Banda Aceh http://gurusiswadankita.blogspot.com/ penulis buku kolaborasi 100 tahun Cut Nyak Dhien, Bunga Rampai Bencana Tsunami, Dari Serambi Mekkah Ke Serambi Kopi (3), Guru Hebat Prestasi Siswa Meningkat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

"Libur Kok Nangis?" antara Holiday Blues vs Quality Time

1 Juli 2023   20:28 Diperbarui: 3 Januari 2024   13:14 2033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bermain scrable bersama seluruh anggota keluarga saat liburan-sumber gambar-popmama.com

Di sebuah loteng kecil tempat penyimpanan barang sementara justru teronggok banyak tumpukan pakaian lama yang layak pakai, yang sebagiannya telah di packing dalam kardus dan bahkan tak pernah kami buka selama bertahun-tahun.

Di saat liburan seperti saat inilah, "harta karun" itu kami bongkar. Beberapa barang kami agendakan akan kami bagi dengan orang yang membutuhkan.

Di sela acara bongkar "harta karun" itu, kami merencanakan untuk masak bersama dan makan bersama "di luar". Maksudnya dikebun belakang rumah dengan menggelar tikar layaknya seperti di camping ground. 

Kemasan berlibur di rumah yang kami buat jadi seru dengan anak-anak membuat kita tak cuma bisa "membereskan" beberapa masalah "sampah" dirumah, tapi juga menjadi keseruan sendiri. Selama liburan itu, kami menyepakati untuk tak menggunakan gadget secara berlebihan, kecuali di malam hari. 

bermain scrable bersama seluruh anggota keluarga saat liburan-sumber gambar-popmama.com
bermain scrable bersama seluruh anggota keluarga saat liburan-sumber gambar-popmama.com

Itupun jika kami tak memanfaatkannya untuk bermain Scrable. Atau permainan lain yang direkomendasikan oleh anak-anak.

Mungkin para pakar ada yang menyebutnya sebagai "Quality Time". Ketika orang tua dan anak berinteraksi lebih intensif, fokus pada kebersamaan.

Jika diterjemahkan secara harfiah artinya "waktu yang berkualitas". Sebagai manusia, kita semua punya cara yang berbeda dalam memberi dan menerima cinta seseorang. Salah satu caranya bisa dengan menghabiskan waktu berkualitas, atau yang disebut dengan quality time.

Quality time termasuk ke dalam salah satu love language atau bahasa cinta yang paling mudah untuk dipahami, tapi juga paling mudah untuk disalahartikan. Apalagi dijaman kekinian, ketika padatnya aktivitas banyak orang lebih memilih berdamai dengan kecanggihan teknologi ketimbang ngobrol dengan orang yang ada di depannya.

Gary Chapman, seorang penulis buku mendefinisikan quality time sebagai penegasan  (words of affirmation), sentuhan fisik (physical touch), pelayanan (acts of service), dan menerima hadiah (receiving gifts). Intinya kemampuan menyediakan waktu luang di tengah kesibukan, tidak bergantung pada lamanya pertemuan, tapi pada kualitasnya. Dan saat liburan menjadi peluang mewujudkannya. 

referensi: 1,2,3,4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun