Mohon tunggu...
Rini Wedhayanti
Rini Wedhayanti Mohon Tunggu... Pustakawan - pustakawan Muda pada Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara

saya suka berkomentar melalui tulisan terhadap apa saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Golput Vs Demokrasi

14 Oktober 2023   13:11 Diperbarui: 14 Oktober 2023   13:19 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

**Golput atau Demokrasi? Menganalisis Konsekuensi Dari Kepercayaan Bahwa Demokrasi Tidak Mampu Melahirkan Pemimpin Kompeten**

Demokrasi telah lama menjadi dasar sistem pemerintahan di banyak negara di seluruh dunia. Dalam sistem demokrasi, rakyat memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan politik. Namun, dalam beberapa kasus, ada kepercayaan bahwa demokrasi tidak mampu melahirkan pemimpin yang benar-benar kompeten. Akibatnya, banyak individu memilih untuk golput, atau tidak memberikan suara mereka dalam pemilihan umum. Dalam artikel ini, kami akan menganalisis konsekuensi dari pandangan ini dan apakah golput adalah solusi yang bijak.

**1. Risiko Ketidakpartisipasian**

Salah satu konsekuensi langsung dari golput adalah ketidakpartisipasian dalam proses politik. Dengan tidak memberikan suara, individu melepaskan hak mereka untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum dan memengaruhi hasilnya. Ini berarti mereka kehilangan kesempatan untuk memilih pemimpin yang mewakili pandangan mereka.

**2. Mengurangi Keanekaragaman Pemimpin**

Dalam sistem demokrasi yang sehat, pemilihan umum memberikan kesempatan untuk menghadirkan beragam pemimpin dengan latar belakang, pandangan, dan pengalaman yang berbeda. Golput dapat mengurangi keanekaragaman ini dengan menghilangkan suara dari individu yang mungkin memiliki pandangan unik atau pengetahuan khusus yang berharga untuk kemajuan negara.

**3. Meningkatkan Peluang Kepemimpinan yang Kurang Kompeten**

Ketika banyak pemilih yang berpotensi cerdas memutuskan untuk golput, ini dapat meningkatkan peluang terpilihnya calon-calon yang kurang kompeten. Pemimpin yang kurang berkualifikasi mungkin memanfaatkan situasi ini untuk memenangkan pemilihan, yang pada gilirannya dapat berdampak buruk pada pemerintahan dan pembangunan.

**4. Menyuburkan Ketidakpuasan Terhadap Pemerintah**

Kepercayaan bahwa demokrasi tidak mampu melahirkan pemimpin yang kompeten dapat menyebabkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap pemerintah. Ini dapat berujung pada ketidakstabilan politik dan masyarakat yang terpecah belah, yang pada gilirannya dapat membahayakan kemajuan dan kesejahteraan negara.

**5. Hilangnya Sarana Ekspresi Politik**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun