Mohon tunggu...
Rini Wedhayanti
Rini Wedhayanti Mohon Tunggu... Pustakawan - pustakawan Muda pada Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara

saya suka berkomentar melalui tulisan terhadap apa saja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hak Anak: KB, Kesehatan dan Masa Depan lebih Cerah untuk Semua

25 September 2023   12:07 Diperbarui: 25 September 2023   12:24 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga adalah salah satu pilar utama dalam masyarakat kita. Namun, ada beberapa isu yang perlu kita perhatikan terkait dengan kebijakan "banyak anak, banyak rezeki" yang sering kali menjadi alasan di balik kelahiran anak-anak dalam keluarga kita. Sementara memiliki banyak anak adalah anugerah, penting bagi kita untuk mempertimbangkan dampaknya terhadap anak-anak yang telah ada, kesehatan ibu, dan masyarakat secara keseluruhan.

Menghormati Hak Anak Pertama

Ketika keluarga memutuskan untuk memiliki banyak anak tanpa memperhitungkan jarak usia yang cukup antara mereka, anak pertama sering kali menjadi korban. Dia mungkin diberi tanggung jawab yang berat dalam merawat dan mendidik adik-adiknya. Meskipun membantu orang tua adalah nilai yang baik, anak pertama juga memiliki hak untuk masa kecil yang seimbang, waktu untuk pendidikan, dan perkembangan pribadi yang tidak terbebani oleh tugas-tugas yang berlebihan.

Ketika anak pertama terlalu muda untuk memahami tanggung jawabnya, hal ini dapat mengganggu perkembangannya. Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk merencanakan keluarga dengan bijak, memberikan anak-anak waktu untuk tumbuh dan berkembang tanpa terlalu banyak beban.

Dampak Kesehatan pada Ibu dan Anak

Selain beban pada anak pertama, memiliki anak-anak dengan jarak usia yang terlalu dekat dapat memiliki dampak serius pada kesehatan ibu. Ketika seorang ibu sedang hamil sambil menyusui, gizinya akan terbagi antara dua anak, dan ini dapat menyebabkan defisit gizi. Dalam jangka panjang, ini dapat meningkatkan risiko stunting pada anak-anak, yang merupakan masalah serius di Indonesia.

Ibu yang tidak memiliki cukup waktu untuk pulih dari kehamilan sebelumnya juga dapat menghadapi risiko komplikasi kesehatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, merencanakan jarak yang cukup antara kelahiran anak adalah penting untuk menjaga kesehatan ibu dan anak-anak.

Keluarga Berencana yang Bijak

Penting untuk memahami bahwa keluarga berencana bukan hanya tentang mengurangi jumlah anak, tetapi juga tentang memberikan anak-anak yang sudah ada kesempatan yang adil untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Ini juga tentang menjaga kesehatan ibu dan mencegah masalah kesehatan yang dapat terjadi akibat kehamilan yang terlalu sering.

Pemerintah telah menyediakan program-program keluarga berencana yang dapat membantu keluarga merencanakan kelahiran anak dengan bijak. Ini mencakup penyuluhan tentang penggunaan metode kontrasepsi yang aman dan efektif, serta dukungan untuk masyarakat dalam memahami pentingnya keluarga berencana.

Solusi untuk Keluarga yang Sudah Terlanjur Kebobolan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun