Aku bertanya kepada suami yang orang USA, Urang Sunda Asli. "Apakah arti ngabuburit?"Â
Jawabannya, "Menunggu sore."
Sore yang paling asyik untuk ditunggu adalah sore-sore dalam bulan Ramadan.Â
Wajib menjalani puasa tidak makan tidak minum dari subuh hingga mahgrib, menimbulkan keinginan mengisi waktu yang menyenangkan menjelang mahgrib. Itulah ngabuburit.Â
Waktu yang digunakan untuk ngabuburit tergantung , bisa lama bisa sebentar.Â
Sebelum suami pensiun, kami sekeluarga hidup di Jakarta. Mengaku hidup di Jakarta, tetapi rumah tangga di Tangerang Selatan (Tangsel). Rugi kalau tidak ngabuburit di Pasar Benhil, sambil menunggu suami pulang kantor. Sungguh asyik mencari takjil, untuk dibawa pulang ke rumah yang sangat jauh. Jadinya waktu yang diperlukan untuk ngabuburit lama, tidak bisa sebentar.
Sesudah suami pensiun, tetap saja gemar ngabuburit mencari takjil. Bedanya lokasi pencarian di depan Taman Makam Pahlawan Bandung, sedangkan rumah di Cigadung Bandung. Jaraknya tidak terlalu jauh, bahkan bisa dikatakan dekat. Jadi waktu yang diperlukan untuk ngabuburit hanya sebentar, tidak terlalu lama.
Itu dulu, saat aku masih muda. Sekarang beda, karena sudah tua. Sudah nini-nini, yang punya 2 cucu-cucu.Â
Pentomino
Sekarang nini Rini ngabuburit dengan lebih banyak mengerjakan apa yang menjadi hobi. Lamanya ngabuburit sama saja tergantung , bisa lama bisa sebentar. Bedanya dulu, lama dan sebentarnya tergantung jarak atau lokasi yang dipilih untuk ngabuburit. Sekarang tergantung jenis takjil apa yang dibuat sendiri oleh nini.Â
Kalau yang pembuatan takjil rumit, waktu untuk ngabuburit hanya sebentar.Â