Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Usia 25 Tetap Setia pada Masa Cinta Monyet, Mengapa Tidak?

13 Mei 2021   19:08 Diperbarui: 13 Mei 2021   19:13 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejalan dengan pendapat ibu, muara perpacaran adalah penikahan. Sehingga nantinya dia akan menghadirkan cucu yang menggembirakan ayah ibu. Jujur Liqa masih membingungkan antara pak Dwi dan dosen informatika.

Selama ini yang resmi disebut pacar bagi Liqa adalah Pak Dwi, berdasarkan restu ayah ibu. Dosen Informatika barulah ada ketertarikan saja. 

Malahan kemarin ada sesuatu yang mambuat Liqa bete, karena adanya teguran terhadap cara berbusana Liqa pada suatu acara di kantor sang dosen. Padahal Liqa sudah memilih t-shirt paling bagus.

Kenangannya jauh melayang saat diselenggarakan acara sweet seventeen.

 Ingat kata-kata ayah ibu, "Walaupun Liqa sekarang sudah dewasa, nanti pada usia 25 tahun barulah --you can do anything--." 

*****

Sudah saatnya Liqa segera memmutuskan beberapa langkah.

  1. Liqa menghitung tabungan yang telah diperoleh selama bekerja.

  2. Liqa segera merancang sebuah program start up bidang pendidikan.

  3. Liqa akan segera memutuskan pulang ke Malang, kota masa kecil bersama ayah bunda.

  4. Liqa lebih menyukai kehidupan bersama pak Dwi.

  5. Liqa menerima pilihan pak Dwi, tetap sebagai guru di SMA nya dulu.

  6. Liqa tetap mencintai Pak Dwi, kekasih pada masa cinta monyet.

Semua pihak memberikan restu kepada Liqa, pada usia 25 tahun teguh menjatuhkan pilihan kepada pak Dwi. Tetap setia pada kekasih, pada masa cinta monyet.

Bumi Matkita.

Bandung, 13/05/2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun