Ramadan telah sampai pada 10 hari terakhir, suatu amalan yang sangat ditunggu-tunggu. Sesuai janji Allah, bila semua terlampaui sesuai aturan, maka bebas dari api neraka.Â
Sesudah itu Idul Fitri, kembali kepada fitrah yang suci. Lebaran, seluas-luasnya bersyukur. Dasar semua kegiatan dalam mengungkapkan rasa syukur adalah belanja.
Mudik
Mudik mengunjungi orang tua dan sanak saudara, adalah belanja tiket--bekal--oleh-oleh--dan masih banyak lagi. Dengan adanya pandemi covid-19, ada larangan mudik. Dan ini merupakan tahun ke-2, adanya larangan mudik lebaran.Â
Tentunya sangat sulit menerapkan larangan mudik lebaran, yang sudah merupakan kegiatan yang mengakar selama bertahun-tahun.Â
Dari sejak berangkat dari kampung halaman pergi ke kota, setiap orang sudah membayangkan akan mendapatkan uang yang banyak. Dan pastinya untuk mudik ke kampung halaman.Â
Mudik selain membahagiakan orang tua dan sanak saudara di kampung, sepertinya juga ada menunjukkan kebanggaan atas sukses di kota.Â
Tetapi ada juga yang bekerja dengan upah harian, libur lebaran tak menerima upah mengapa tidak boleh mudik?
Mudik adalah sebuah budaya yang sangat dilandasi rasa percaya diri (PD) yang tinggi, sifat optimis. Mencari uang, dibelanjakan untuk mudik dan optimis akan ada kesempatan mencari uang lagi.Â
Arisan.
Arisan Lebaran yang biasanya dimulai beberapa saat setelah lebaran, dimana peserta arisan  sudah mulai lagi mengumpulkan uang kepada bandar arisan. Walaupun agak mengherankan, kegiatan ini ada dan lumayan banyak peminatnya. Alasannya daripada nanti tidak bisa menabung.