Pada tanggal 22 Desember 2020 yang persis pada hari ibu versi Indonesia, Presidan Jokowi menetapkan Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial  Kabinet Indonesia Maju (KIM).Â
Mantan walikota Surabaya yang selama 2 periode telah menunjukkan kerja dengan bersih, ditunjuk untuk menggantikan Julianis Batubara yang terjerat kasus korupsi.Â
Banyak yang meragukan kerja Bu Risma , bahkan menuduh semua yang dilakukan hanya pencitraan belaka. Kekuatan perempuan sebenarnya sudah banyak tampak di Indonesia, baik di dunia nyata ataupun di dunia wayang.Â
Pendahulunya di KIM, ada Menlu Retno, Menkeu Sri Mulyani dan Men  LHK Siti Nurbaya. Sedangkan di dunia wayang, ada Srikandi perempuan yang perkasa. Srikandi merupakan perempuan yang panahnya bisa membunuh Eyang Bisma, seorang pimpinan paling karismatik dari kerajaan Hastina.Â
Pada awal jabatan, awal tahun 2021, berbagai bencana Nasional telah menguji kekuatan perempuan Tri Rismaharini. Melihat semua gerakan yang dilakukan sebagai walikota Surabaya, sepertinya tak perlu diragukan kemampuannya.
Pastilah ini bukan kebetulan, tetapi merupakan kehendak Allah. Sekitar 4 bencana alam secara beruntun melanda Indonesia pada awal tahun 2021. Ini adalah tantangan buat bu Risma, yang tadinya dipersiapkan untuk membenahi bansos pandemi covid-19
Tanah Longsor di Sumedang, 09/01/2021.
Seperti biasa dengan adanya bencana alam, Kemensos bertugas memberikan bantuan kepada para korban bencana. Yang dilanjutkan adanya kunjungan dari kemensos ke lokasi bencana.Â
Bencana alam memang disebabkan adanya kelakuan alam yang tidak seperti hari-hari biasanya, mungkin karena hujan sangat deras dan tak kunjung berhenti. Tapi benarkan tanah serapuh itu, terguyur hujan deras saja langsung longsor?
Bu Risma yang sedang meduduki posisi mensos di KIM saat ini, adalah seorang perempuan dengan pendidikan  terakhir S2 di bidang  Manajemen Pembangunan Kota di Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS).Â
Apakah Menteri Risma yang sudah membuktikan memiliki kekuatan perempuan sebagai walikota Surabaya, sanggup melihat lebih jauh penyebab terjadinya longsor di Sumedang? Adakah tangan-tangan manusia yang menjadi penyebab longsor, dengan mendirikan bangunan di tanah urugan misalnya?