Mohon tunggu...
Rini DST
Rini DST Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga - Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Pernah menulis di halaman Muda, harian Kompas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenangan, Kenyataan, dan Harapan Indah Bersama Ibu

19 November 2020   21:51 Diperbarui: 19 November 2020   21:58 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghitung dengan angka-angka yang sederhana. Sumber gambar : Pixabay, karya Geralt.

Saat menjalani kelas 2 SD itulah, ibuku meninggalkan kami semua. Kesulitan melahirkan adik terkecil, membuat ibuku pergi untuk selamanya. Hingga kini, aku sering merasakan kerinduan kepada ibuku. 

Dendam terhadap pengalaman, membuat aku sekuat tenaga berusaha agar jangan terjadi pada anak-anakku. Aku ingin memberikan kepada anak-anak,  suasana ibu sekolah pertamaku. Bahkan bukan hanya pertama, tetapi sampai terakhir selama Allah memberikan izin.

1. Doa.

Azan yang dikumandangkan ayah pada kelahiran anak adalah doa. Sumber gambar : Pixabay, karya mucahityildiz
Azan yang dikumandangkan ayah pada kelahiran anak adalah doa. Sumber gambar : Pixabay, karya mucahityildiz

Sesaat setelah kelahiran anak-anak, seorang ayah selalu mengumandangkan azan di telinga kanan dan iqomah di telinga kiri anak-anak. Dengan azan dan iqomah  menandakan ayah berdoa dan menjaga anak-anak sesuai dengan iman yang dimiliki. 

Dilanjutkan dengan penyelesaian ari-ari anak-anak, yang dilakukan sendiri oleh ayah.  Menurut ajaran ibunya, ari-ari dicuci bersih dan diletakkan dalam kendil kecil. Di dalam kendil disertakan secarik kertas bertuliskan ha-na-ca-ra-ka dengan huruf Jawa, yang aku tulis sendiri. Juga disertakan pensil pendek dan jarum, sebagai lambang harapan anak-anak akan cerdas literasi, numerasi dan keterampilan lain. 

Ayah melempar kendil kecil ke sungai dengan arus deras, mengharap ari-ari mencapai samudra luas.  Pencerminan keinginan kami, agar anak-anak mempunyai kesempatan belajar seluas-luasnya. Diawali dengan suasana yang selalu aku rindukan, Ibu sekolah pertamaku bagi anak-anakku. 

2. Air Susu Ibu (ASI)

Memberikan ASI. Sumber gambar : Pixabay, karya Gdakaska
Memberikan ASI. Sumber gambar : Pixabay, karya Gdakaska

ASI merupakan sumber makanan yang pertama kali yang harus diberikan oleh seorang ibu kepada anak-anaknya. Kalau ada pepatah surga di bawah telapak kaki ibu, aku lanjutkan dengan dunia yang sehat ada di dalam air susu ibu. 

Semua perempuan harus bangga menjadi seorang ibu, karena  memiliki surga di bawah telapak kaki dan dunia yang sehat di dalam air susu. Pemberian ASI kepada anak-anak, selain menyehatkan anak-anak, akan memberikan kebahagiaan tiada taranya bagi seorang ibu. 

Tetapi seandainya ada gangguan dalam produksi ASI, sekarang sudah tersedia susu formula dengan berbagai kualitas. Aku pribadi lebih memilih susu formula, daripada harus memberikan ASI dari ibu lain kepada anak-anakku. 

Rindu suasana ibu sekolah pertamaku, membuat aku tak ingin membiarkan anak-anakku menerima ASI dari orang lain.

3. Senyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun