Kenapa harus ada perceraian? Karena harus ada pernikahan!Â
Ada sebuah pelajaran yang dapat diambil dari sebuah film Mulan yang diproduksi oleh Walt Disney Pictures. Sebuah film yang dirilis pada masa pandemi covid-19, yang mengisahkan seorang wanita yang patriotik. Mulan adalah putri dari seorang bekas prajurit Kekaisaran Hun di Tiongkok. Dari sejak masa kanak-kanak, Mulan sangat mewarisi kehebatan ayahnya dalam ilmu bela diri. Â
Tetapi ibunya tidak menyukai kepandaian Mulan, dan selalu mengingatkan ayahnya untuk tidak membiarkan Mulan berlatih ilmu bela diri terus-menerus. Mulan seorang perempuan. Mulan harus dipersiapkan untuk menikah. Mulan menjadi anak perempuan yang terlalu berani, sehingga para tetangga menyebutnya sebagai perempuan tukang sihir.Â
Suatu hari  Kekaisaran Hun diserang oleh tentara yang dipimpin oleh Rouran, seorang yang ingin membalas dendam atas kematian ayahnya. Tentara Rouran sangat kuat, karena didampingi oleh perempuan tukang sihir yang sangat sakti. Kekaisaran terancam, sebuah dinasti akan punah. Karena itu kaisar memeritahkan agar setiap warga mengirim anak laki-laki untuk ikut berperang. Karena ayah Mulan tidak mempunyai anak laki-laki, maka ayahnya yang sudah sakit-sakitan akan maju berperang.
Hua Mulan, begitulah nama lengkap Mulan, tidak bisa membiarkan ayahnya ikut berperang. Dengan mencuri pedang, kuda dan baju besi yang sudah dipersiapkan oleh ayahnya, Mulan yang menyamar sebagai laki-laki berangkat menuju pangkalan perang yang sudah dipersiapkan oleh pihak kekaisaran. Mulan mengaku bernama Hua Jun, putra dari keluarga Hua Zhou.
Dalam perang membela kekaisaran Hun, Mulan menggunakan pedang milik sang ayah. Sebuah pedang yang diterima ayahnya saat menjadi prajurit kekaisaran.  Dengan mata pedang  berukir kata-kata loyal. brave, true. Itulah 3 prinsip yang memenuhi jiwa Mulan selama berjuang di medan perang, setia--berani--benar.
Dari sejak mengawali pernikahan sampai saat ini menjadi nenek, aku merasakan pernikahan memang harus dijalani dengan suatu rasa bagaikan maju berperang. Agar memenangkan peperangan, haruslah memiliki berjiwa patriotik seperti Hua Mulan. Perceraian merupakan kekalahan dahsyat, bagaikan sebuah kekaisaran yang terancam punah. Kita harus memenangkan sebuah pernikahan.Â
Pernikahan yang sering dikatakan sebagai hidup baru, seharusnya benar-benar dijalani sebagai suatu kehidupan yang baru. Kehidupan baru bagi sepasang manusia, laki-laki dan perempuan. Sebagai pasangan yang tentunya diawali dengan rasa tertarik untuk saling mengasihi, yang akan mempersatukan seluruh jiwa dan raga. Yang akan menghasilkan buah kasih sayang, yaitu anak-anak yang akan menuntut kasih sayang diiringi dengan tanggung jawab. Dari yang ringan sampai yang berat.
Katanya ... katanya dalam masa pandemi covid-19, tingginya angka perceraian berbanding lurus dengan pertambahan kasus positif covid-19. Banyak perempuan  menuntut perceraian. Apakah mereka yang melakukan pernikahan sudah mengetahui, bahwa menjalani pernikahan bagaikan menghadapi perang? Jangan sampai terkalahkan oleh perceraian. Genggam 3 prinsip yang terukir pada pedang Mulan dalam perang membela kekaisaran Hun, setia--berani--benar.
Kalau diamati ada berbagai faktor pada pandemi covid-19, yang menjadikan ramai kasus perceraian. Walau bisa dimengerti, tetapi belum tentu bisa dibenarkan.Â
Faktor Kesehatan
Sesuai dengan yang sedang terjadi adalah pandemi covid-19, sudah pastilah kesehatan menjadi masalah utama. Penularan Covid-19 sangat cepat. Dan seakan melarang setiap orang berkerumun. Padahal hampir seluruh kegiatan memerlukan kerumunan. Bekerja , beribadah dan belajar yang memerlukan kerumunan.