Mohon tunggu...
susi respati setyorini
susi respati setyorini Mohon Tunggu... Guru - penulis

Pengajar yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cantik karena Allah

11 Mei 2021   14:48 Diperbarui: 11 Mei 2021   14:51 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Maaa! Mamaaa!" teriakan Nona tak surut sebelum ada jawaban dari Mama.

Bungsu keluarga Bangunjiwo ini memang sangat manja. Rambut sepundaknya diacak-acak saat sang mama tak kunjung datang.

"Brisik! Ngapain teriak-teriak? Masih pagi," bentakan Varo berhasil menghentikan teriakan Nona.

"Biarin! Habis Mama lama banget."

"Mama lagi tadarus. Nanti kan bisa. Kamu juga, bukannya Tahajud dulu malah teriak-teriak."

"Udah, Kakakku. Udh dari tadi selesai Tahajud. Sekarang aku mau buat susu kurma. Paham?"

"Ya tinggal buat, ngapain manggil-manggil Mama? Udah gede bukannya mandiri ngerepotin Mama terus! Dasar manja!"

"Apa, sih, Kak? Kenapa jadi Kakak yang sewot?"

Varo membalikkan badan dan kembai ke kamarnya di Lantai 2. Pria itu memilih tidak melayani gerutuan adik bungsunya itu. Dia membiarkan gadis manja itu terus-menerus memanggil Mama.

Tak juga mendapat sahutan, Nona meracau. Dia berjalan tanpa melihat sekeliling. Dari arah dapur, Bi Saimah sedang memegang mangkuk berisi sup jamur yang baru saja masak. Asapnya saja masih mengepul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun