Mohon tunggu...
Rini Suryani Tarigan
Rini Suryani Tarigan Mohon Tunggu... Mahasiswa - rini suryani tarigan

tetap semangat walau badai menerjang

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sepenggal Cerita di Istana Maimun Kota Medan, Sumatera Utara

13 Juli 2022   20:28 Diperbarui: 13 Juli 2022   22:26 990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota besar yang sangat sibuk dari pagi hingga pagi. Dengan menyimpan daya tarik, sanggup membuat orang untuk berdatangan. Kota yang memiliki ciri khas sendiri seperti makanan, minuman dan tempat wisata yang sayang sekali dilewatkan, inilah istana maimun kota Medan Sumatra utara.

Cuaca yang yang panas pada siang hari tidak menyurutkan langkah untuk mendatangi salah satu wisata bersejarah di jln brigjend katamso no 66, A U R, kec. Medan maimun kota Medan, Sumatra utara. Jarak dari pusat kota medan ke istana maimun Sekitar 3,8 km.

 Untuk tiba ke lokasi, saya menyewa betor (becak motor) agar mendapatkan suasana kota Medan. Dengan perjalanan yang sangat baik tanpa adanya rintangan membuat waktu tempuh semakin cepat, saya hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk tiba di lokasi.

 Saat tiba di lokasi, saya sangat terkesima dengan halaman istana maimun yang cukup luas 2.772m/segi dengan bangunan desain arsitektur yang memadukan beberapa unsur budaya melayu(islam), spanyol, india serta italia.yang membuat bentuk dari istana maimun cukup unik, 

tak hanya itu pada atap istana maimun seperti menyerupai bentuk perahu balik, yang lazim ditemui di Kawasan timur tengah. Halaman memasuki istana, saya menemui lapangan rumput yang dijadikan anak-anak untuk bermain bola, dan spot spot yang cocok untuk berfoto. 

Sebelum memasuki ruangan istana maimun, saya membayar tiket masuk terlebih dahulu, dengan tarif 10rb/orang. Setelah membayar, saya memasuki sisi pintu utama yang terdapat para pemusik yang melantunkan irama khas melayu hal ini mengingatkan saya, 

kesulthanan deli yang kebetulan istana ini didirikan sulthan mahmoed al-rasyid perkasa alamsyah yang merupakan keturuan raja ke 9 pada kesulthanan deli. Ia membangun istana ini pada tahun 125 silam tepatnya pada 26 agustus 1888. 

Kemudian Ketika saya memasuki ruangan istana, terdapat bentuk jendela, lampu gantung, kursi,meja, lemari hingga pintunya mirip sekali dengan gaya khas eropa. Dengan desain Interior dalam ruangannya pun di dominasi warna kuning khas melayu. 

Dalam ruangan ini terdapat pernak Pernik bangunan dan istana yang bergaya Mughal, dengan bentuk yang mewah dan elegan. Lalu terdapat barang barang yang bersejarah seperti prasasti dari batu marmer yang ditulis dalam belanda. 

Bangunan dari maimun ini memiliki dua lantai yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bangunan induk, sayap kanan dan kiri.dan itu sangat elegan. Untuk mendalami suasana istana maimun, disini menyediakan penyewaan baju adat dengan harga 20-200 ribuan rupiah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun