Mohon tunggu...
Rini Sumaryo
Rini Sumaryo Mohon Tunggu... Karyawati Swasta -

Saya seorang ibu 2 anak remaja, yang satu sudah bekerja sedang yang satunya sedang menuntut ilmu di Perguruan Tinggi. Disamping itu saya bekerja pada sebuah perusahaan swasta nasional di Jakarta.\r\n\r\nSaya senang berkumpul dengan keluarga atau teman sambil minum kopi, mendengarkan segala jenis musik kecuali musik keras dan yang cukup menyakitkan telinga, senang berkenalan, mendapatkan informasi baru yang menambah wawasan, kadang memasak/membikin kue dan berkebun, dll.\r\n\r\nTujuan saya bergabung dengan Kompasiana untuk mengasah kembali kebiasaan menulis ketika remaja.\r\n\r\nIn syaa Allah bisa dilancarkan, Aamiin YRA.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Waspadai Eksploitasi Anak Pengungsi Jadi Pengemis

19 November 2010   16:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:28 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Solo (ANTARA) - Yayasan Kakak Surakarta minta orang tua mewaspadai munculnya gejala eksploitasi anak-anak pengungsi korban letusan Gunung Merapi, menjadi pengemis di jalan-jalan.

"Orang tua pengungsi harus mengawasi anak-anaknya, agar anaknya tidak `disulap` menjadi peminta sumbangan di jalan-jalan," kata Direktur Yayasan Kakak, Shoim Sahriyati, di Solo, Jumat.

Tersebarnya lokasi pengungsian korban Merapi di berbagai titik, menurut dia, bisa saja dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu dengan mengeksploitasi anak untuk menjadi pengemis, seperti di Kabupaten Boyolali.

"Mayoritas mereka adalah anak-anak. Mereka dapat dijadikan sasaran bagi oknum untuk mengeksploitasi anak-anak tersebut," katanya.

Dia mengatakan, disulapnya anak-anak menjadi peminta sumbangan di pinggir jalan raya memang merupakan kecenderungan dalam situasi bencana.

Shoim menyatakan, Yayasan Kakak -- lembaga swadaya masyarakat di bidang hak anak -- menemukan beberapa kasus, seperti memisahkan anak dari keluarga dengan iming-iming anak mendapatkan kenyamanan jika ikut ke lokasi terpisah dari keramaian.

Hal tersebut, kata dia, merupakan cara memperdagangkan anak yang dilakukan oleh para sindikat.

Ia minta orang tua berhati-hati agar tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain. Pemerintah juga wajib mengawasi serta memberikan penjelasan kepada warga mengenai ciri sindikat yang ingin mengeksploitasi anak.

Dampak lebih jauh lagi, Shoim mengkhawatirkan anak-anak tersebut malah diperdagangkan atau dijadikan objek eksploitasi seksual.

Oleh karena itu, menurut dia, perlu ada pengawasan dari berbagai pihak, terutama orang tua dan pemerintah setempat, untuk melindungi anak-anak tersebut agar terhindar dari jerat pelaku perdagangan anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun