Malang tidak hanya terkenal dengan kotanya yang sejuk, indah dan penuh bunga. Akan tetapi malang juga memiliki berbagai kuliner olahan yang enak dan patut di coba. Nah pada Modul Nusantara kali ini saya bersama teman-teman pertukaran mahasiswa dari berbagai daerah di beri kesempatan untuk mencoba kuliner Malang Raya yang ada di Desa Belung. Kami berkunjung ke Desa Belung untuk mengenal kuliner Malang Raya. Saat tiba di desa tersebut kami disambut dengan baik dan bertemu dengan banyak masyarakat yang sangat ramah.
Kami diajak dan dikenalkan berbagai makanan olahan yang biasa dimasak dan dibuat di desa tersebut. Salah satu makanan yang kami makan adalah opak. Opak merupakan makanan yang berbentuk bunga dengan warna-warni, sehingga membuat ketertarikan tersendiri saat di makan dan rasanya manis serta renyah ketika digigit. Kami makan opak langsung ke tempat produksinya. Ternyata opak tersebut sudah terkenal hingga keluar desa bahkan ada yang memesan dengan jumlah banyak. Pesanan opak biasanya digunakan untuk lamaran, pernikahan dan acara-acara lainnya. Produksi opak ini dikerjakan oleh para karyawan yang sudah terbiasa membuat opak dalam jumlah banyak dan cepat. Opak ini memiliki berbagai warna dan setiap warnanya memiliki rasa yang berbeda, dengan melihat langsung pembuatan opak tersebut kami merasa kagum dan bangga bisa melihat langsung cara pembuatannya, bahkan kami diperbolehkan makan opak gratis sepuasnya di tempat produksi tersebut.
Setelah dari pembuatan opak kami diajak menuju tempat pembuatan tempe. Ternyata tempe yang dikonsumsi di Desa Belung juga diproduksi sendiri oleh masyarakatnya. Pembuatan tempe di sana masih orijinal tanpa pengawet apapun dan hal yang bikin kagum adalah ampas bekas pembuatan tempe tidak dibuang dan dijadikan limbah begitu saja, tetapi di Desa Belung ampas tersebut dimanfaatkan untuk pakan sapi, sehingga sapi tersebut menjadi gemuk dan sehat.
Setelah dari pembuatan tempe, kami diajak berjalan menuju ke kebun jambu biji. Banyak sekali buah jambu yang ada di pohon-pohon itu, dan ukurannya juga besar-besar. Rasa jambu tersebut tentu manis dan segar karena langsung dipetik dari pohonnya, penanaman jambu biji ini sangat bagus karena setiap buahnya di bungkus rapi oleh plastik agar terhindar dari kotoran dan hama. Setelah puas berkeliling kami pun kembali ke rumah Pak Badrul untuk istirahat. Ternyata saat sampai di sana kami disuguhi gorengan tempe, yang katanya tempe itu berasal dari tempat produksi yang kami kunjungi tadi. Lalu kami diberikan makan salah satu menunya adalah nasi jagung. Nasi tersebut dicampur dengan jagung sehingga ada rasa manis-manisnya.
Nah itu adalah salah satu contoh kuliner malang raya yang patut dicoba ketika berkunjung ke Desa Belung, dengan adanya kegiatan kuliner di Malang Raya ini saya dan teman-teman Pertukaran Mahasiswa jadi mengerti makanan apa saja yang ada di Malang Raya. Selain menyajikan kuliner yang nikmat, desa Belung juga menghadirkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi di sana. Warga desa Belung memanfaatkan bakatnya sebagai modal ekonomi sekaligus melestarikan makanan khas Malang Raya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H