Mohon tunggu...
Rini Nurindarwati
Rini Nurindarwati Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Kehutanan, Dinas Kehutanan Prov Lampung.

Pribadi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Belajar di Hutan Kemiri TAHURA WAR

23 Juni 2021   23:46 Diperbarui: 24 Juni 2021   00:00 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Pak Muslim tidak berhenti sampai itu, beberapa kali dia mencoba menanam tanaman lain di sela-sela kemiri. Dia mencoba menanam lada tetapi tidak bisa tumbuh dengan baik.   Pada tahun 2017 Pak Muslim mulai menanam cengkeh di bawah tegakan kemiri. Pertumbuhannya cukup bagus tetapi belum mulai belajar buah. Dia berharap cengkeh ini bisa memberikan tambahan hasil yang baik.

Dari pembelajaran di Hutan Kemiri ini mampu membuka wawasan peserta pelatihan bahwa kopi bukanlah satu-satunya komoditas yang bisa menghasilkan. Banyak tanaman kehutanan yang lebih menjanjikan hasil yang lebih baik.

Penyuluh kehutanan, harus mampu menggali keinginan masyarakat dengan memadukan peraturan yang berlaku. Penanaman tajuk tengah dan tajuk tinggi merupakan peraturan yang harus disampaikan ke petani untuk dilaksanakan.

Selain kemiri memberikan pendapatan melalui penjualan buahnya, hutan kemiri ini juga sering dikunjungi oleh wisatawan yang hanya sekedar ingin menikmati kesejukannya, juga dikunjungi sebagai tujuan belajar yang tentunya juga dapat memberikan tambahan penghasilan bagi petani.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Kegiatan pembelajaran di Tahura WAR diakhiri dengan pelepas liaran burung yang merupakan hasil penindakan upaya penyelundupan dari Tim KSDAE bersama Fligt Protecting Indonesian Bird dan Kepolisian pada hari sebelumnya. Tahura WAR sebagai kawasan konservasi sering dipakai untuk pelepasliaran burung karena lokasinya yang sangat cocok, ketersediaan air dan pakan alami yang dibutuhkan burung juga sangat banyak tersedia di Tahura WAR.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun