Sering kita jumpai kalimat ini di pom bensin, bukan?
Tepat malam ini gw lagi kerjain skripsi atau tugas akhir yang kita kenal dengan scriptsweet. Karena butuh hiburan, gw buka instagram pribadi. Tiba-tiba muncul postingan foto temen gw satu fakultas sekaligus geng main tapi hanya temen gw yang sedang proses untuk lulus sedangkan yg lainnya udah pada lulus.
Ikut sedih juga karna relate jg dengan gw yang sama-sama lagi proses untuk lulus. Temen-temen satu daerah mereka udah lulus bahkan bekerja. Sementara gw sedang fighting untuk menyelesaikan tanggung jawab ini.
Beberapa menit kemudian teringatlah suatu hal yang gw jadikan sebagai renungan. Bahwa seringkali kita melihat apa yang ada dipuncak orang lain, apa yang temen kita sudah dapatkan dan terlarut dalam kesedihan sementara ini. Tapi kita sering lupa untuk melihat ke bawah, bukan berarti rendah diri. Tapi melihat dari titik nol kita berjuang sampai bisa di tahap sekarang ini.
Buat para mahasiswa, apakah kita inget titik nol atau kali pertama kita lulus SMA dan masuk ke perguruan tinggi? dari mulai pendaftaran aja ada usaha yang kita perjuangkan, foto ktm, masa orientasi mahasiswa bla bla bla..
Mulai kelas perkuliahan, ada keluhan karna tugas bertubi-tubi, dosen kiler dan masih banyak lagi. Tapi sampailah kita diujung penantian panjang yaitu kelulusan. Pas masuk skripsi, teringatlah kita dengan kelas yang setelah di nalar sebenernya hal yang mudah, kita perlu dengerin dosen, aktif di kelas, belajar, banyak baca sampai ujian kita bisa kerjain itu semua. Kelas ataupun tes akhir semester ga ada apa-apanya dibandingin skripsi. eits bukan maksud sombong. Semua apa yang kita pelajari adalah ilmu, hanya skripsi kita lakukan dengan usaha yang extra.
'Mulai dari Nol ya kak' dari kalimat ini kembali kita inget ternyata kita yang ga ngerti apa-apa, bisa lewati banyaaak semester dan berhasil sampe tahap ini. Proud of you! Yang perlu kita lakukan sekarang adalah usahakan dengan maksimal apa yang kita bisa lakukan.
Menurut gw setiap hari adalah peluang. Kesempatan untuk kita belajar dan memperbaiki pola pikir kita, tugas dan tanggung jawab kita. Banyak bersyukur karna ga semua orang dapet kesempatan yang sama seperti kita. Berjalan hingga berlari bila perlu! Yang gw percaya ga ada yang sia-sia pada setiap apa yang kita perjuangkan dengan sepenuh hati.
Ada kalimat yang mengatakan: "Oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah rumah." Yak, gw setuju untuk ga boleh malas dengan kondisi apapun saat ini, apalagi compare dengan hasil orang lain. Stop it :)
Terakhir, gw ambil kutipan dari instagram rahasiagadis: Alasan kamu harus berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain
1. Karena membandingkan satu dengan yang lain ga akan ada habisnya
2. Buang-buang tenaga dan waktu
3. Tidak semua seindah kelihatannya