Bertemu denganmu bukanlah sesuatu yang bisa ku pilih...
Seperti seekor burung yang tak pernah bisa ku larang terbang melintas diatas kepalaku!
Dan walaupun....
Menjadikan burung itu bersarang atau tidak, mutlak ada ditanganku...
Namun hangatnya kepakkan sayap Sang Burung...
Telah meluluh-lantakkan separuh nyawaku..
Hingga ku terjatuh, tersungkur dan terperangkap dalam kubangan sebuah rasa....
Ya, sebuah rasa yang semestinya tak pantas untukku...
Hembusan angin cinta yang syarat dengan lara pun senantiasa menerpaku ....
Geliat nelangsanya tak pernah lupa terus menggoreskan pedih di dadaku...
Lalu...!
Tertatih aku..
Berusaha berdiri, berlari, berlari dan berlari mencoba meninggalkannya...
Tetapi akuterjerembab lagi dan lagi.......
Sampai akhirnya aku berada di sini...
Ya...., tempat dimana masih tersisa senyumku
Karena pelukan cintaNYA yang tak berbatas menopangku...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H