Mohon tunggu...
PuspitaRini Pawira Sukarta
PuspitaRini Pawira Sukarta Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Every struggle in my life is my tear, it has shaped me into the person I am...\r\nBe thankful for my hard and difficult times, they make me stronger....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secuil Hatimu

18 Januari 2015   13:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:53 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senyuman salah tingkahmu pernah membidik jantungku saat memendar!
Suara ber-frekuensi rendahmu pernah menggetarkan dadaku saat mengumandang
Dan...
Mata sayu berbulu lentikmu pernah menikam hatiku saat menatap.

Tetapi ada yang sungguh tak kumengerti tentangmu
Kadang kau tebarkan aroma surga
Di saat yang berbeda
Kau hembuskankan hawa neraka

Apapun itu
Please...!

Cukup
Rangkul aku dengan senyummu
Sentuh aku dengan suaramu
Dan...
Peluk aku dengan tatapan matamu....
Aku hanya ingin
Secuil hatimu...
Bukan seluruh hidupmu

Aku telah lupakan
Semua retak hatiku yang pernah kau cipta
Saat malamku terusir ribuan hujan yang berlomba turun ke bumi
Hingga bulan berlari kencang ucapkan selamat tinggal
Lalu
Mengenangmu sebagai bara yang pernah menghangatkanku
Walau hadirmu cuma sesaat...

Tarakan, 16012015 at 11.12 pm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun