Mohon tunggu...
Rini Intama
Rini Intama Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pecinta Puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wajah Ayu ibuku

2 Juni 2011   08:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:57 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wajah Ayu ibuku, bias cahaya dan renungan yang kubaca di atas batu tentang wajah ayu ibuku ada garis warna dan sunyi pada lagu ketika kanakkanak dulu dialah tembang jiwa yang paling murni Wajah ayu ibuku aku pernah bersemayam dengan nyaman di rahimnya yang kupinjam hingga menghisap air susunya yang kemudian berubah menjadi darah mengaliri nadi dalam detaknya yang sempurna selalu terselip doa pengantar mimpiku di bawah bantal tidur doa yang menebar wangi ribuan bunga wajah ayu ibuku melintaslintas di mana aku ada Rini Intama – Februari 2011 ( dalam buku Gemulai Tarian Naz,  jejak sajak Rini Intama : Episode kepada Perempuan,  Penerbit Q Publisher 2011)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun