Mohon tunggu...
Rini Intama
Rini Intama Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pecinta Puisi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Nasib Nelayan Tua

3 Mei 2011   06:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:07 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sajak Nelayan Tua

Lelaki itu Nelayan tua mengeja hari mengusap wajah membisik kalimat lirih maaf pada seluruh sanak Dia kenang karang garang menunggu waktu tenggang berjalan langkah terseok duduk diam merendam kaki kecil tangan tak lagi menebar jala Hangat mentari hangat air sepanjang pesisir Nyiur nyiur memanggil meneduhkan mata cekung menghitam Pulanglah pulang suara desir angin ! meraup ikan, menggulung ombak adalah sakit yang mengiris Pulanglah pulang suara riak ombak ! menyimpan sepinggan duka mengering adalah isak tangis Pulanglah pulang suara langkah kaki berpasir ! memejam mata tertidur panjang adalah mimpi yang menipis Tapi pulang adalah jalan 23 Maret 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun