Mohon tunggu...
Hasmarini Fakhrunnisa
Hasmarini Fakhrunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hasmarini Fakhrunnisa_22107030084_UINSUKA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pekanbaru dan Cuaca Panasnya

2 Juni 2023   15:26 Diperbarui: 6 Juni 2023   13:35 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/1lnNoiW

Pekanbaru ibu kota provinsi Riau, adalah salah satu kota yang terpanas. Saat ini kota Pekanbaru sedang mengalami gelombang panas yang ekstrem, suhu udara bisa mencapai rekor tertinggi dalam pekan terekhir, hal ini telah menyebabkan keresahan para masyarakat yang bertempat di Kota Pekanbaru ini. Situasi ini juga banyak menimbulkan hal yang negative atau dampak negative terhadap Kesehatan dan mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat.

Setelah diteliti oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, suhu udara dikota Pekanbaru saat ini telah mencapai angka yang mencengangkan, dengan suhu yang telah mencapai 40 derajjat Celcius, dan telah terjadi dalam beberapa pekan terakhir. BMKG juga menjelaskan ini adalah suhu tertinggi 'yang telah tercatat sejak dimulainya pencatatan data pada tahun 1980. Tidak hanya suhu yang tinggi, kelembapan udara yang rendah juga membuat sulit situasi yang terjadi.

Masyarakat yang tinggal di Pekanbaru dan sudah tinggal lama, tidak heran dengan cuaca seperti ini, akan tetapi beberapa pekan ini, panasnya bukan main, tidak seperti biasanya. Ditambah lagi dengan penduduk Pekanbaru yang Padat, dan sering terjadi kemacetan, apalagi disekitar jalan Mall SKA, Living  World, Transmart atau biasa disebut jalan Nangka, disana paling sering terjadi kemacetan dan terik matahari yang panasnya bukan main, dan Panam yang memiliki penduduk yang tak kalah banyak, juga sering terjadi kemacetan yang Panjang.

https://pin.it/2PGILxK
https://pin.it/2PGILxK

Dalam beberapa tahun terakhir, Pekanbaru juga termasuk 5 besar, dengan cuca terpanas di Indonesia, dan pernah meraih peringkat ke dua terpanas setelah Barito selatan, Kalimantan Tengah.

Dampak negative yang terjadi karena cuaca yang ekstrim ini dirasakan oleh masyarakat sekitar, diantaranya, banyak warga yang mengalami dehidrasi, lemas, pusing, kelelahan atau mudah capek karena paparan sinar matahari  yang berlebihan dan penyakit lainnya. Dan tidak sedikit pula yang memiliki penyakit pernapasan juga mengalami pingsan, karena udara yang panas dan terasa kering.

Situasi ini juga bisa berdampak pada ekonomi dan lingkungan, seperti pertanian, para petani yang merasakan panas dan terpengaruh dengan penurunan produksi tanaman dan banyak yang mengalami kekeringan yang mengancam pasokan air.

Dan paling sering terjadi yaitu kebakaran hutan, yang disebabkan kekeringan yang memicu timbulnya api dengan cepat. Akibat panas yang melanda, para masyarakat juga banyak mengkonsumsi listrik dengan jumlah yang banyak untuk menggunakan pendingin udara yang lebih sensitive, seperti penggunakan ac, dan kipas angin.

Pemerintah yang berada di Pekanbaru juga menghimbau dan telah mengambil Langkah-langkah untuk menghadapi cuaca panas yang ekstrim ini. Para Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) juga telah memberikan penyuluhan kepada masyarakat setempat tentang cara menjaga Kesehatan di era cuaca yang esktrim ini, termasuk menghimbau tentang pentingnya minum air agar tidak terjadi dehidrasi, dan menghindari berada luar yang lama.

Pemerintah juga menghimbau agar berpastisipasi dalam mengurangiefek pemanasan global dengan menghemat energi dan menguranagi emisi karbon. Seperti para kendaraan bermotor yang ramah lingkungan, mengurangi konsumsi listrik yang berlebihan, dan mendaur ulang sampah, ini juga salah satu agar mengurangi dampak negative cuaca panas ekstrim ini. Dan diberitahukan kepada orang tua untuk selalu menjaga Kesehatan diri sendiri dan keluiarga mereka, agar bisa terhindar dari hal-hal yang negative.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun