Mohon tunggu...
Rini Rosliani
Rini Rosliani Mohon Tunggu... -

mandiri dan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ditinggal Bajaj....

25 November 2013   22:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:41 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sore itu aku baru keluar kelas,aku melihat hujan masih deras

tiba-tiba salah satu temanku mengajak pulang bareng naik bajaj,akhirnya aku pun setuju atas usulannya kemudian kamipun keluar untuk mencari bajaj.beberapa menit kemudian melintas bajaj yang langsung menghampiri kami

''kemana neng"ucapnnya,kamipun langsung naik karena hujan semakin deras

''biasa bang kedepan...

abang bajaj tersebut langsung menyaran kami untuk melewati jalan pintas

''neng jangan lewat yang biasa ya macet banget...''

''yaudah pak boleh"kamipun setuju karena jalan pintas tersebut memudahkan kami terhindar dari kemacetan.

tetapi di pertengahan jalan tiba-tiba bajaj tersebut berhenti

''kenapa bang?" ucapku karena kaget bajajnya berhenti mendadak

"neng turun disini aja ya...karena ga bisa lewat jalannya kena banjir.

"bukannya bisa bang,? kami pernah lewat jalan ini juga"sahut temanku

akhirnnya abang bajaj tersebut menyuruh kami turun untuk berteduh di pinggir warung

dengan kesal kamipun turun dan membayar setengah harga,padahal niat kami akan memberi uang lebih

bajaj tersebut langsung pergi begitu saja...

"kita tidak mungkin di sini saja,sampai jam berapa kita pulang?ucapku pada teman

"kita jalan aja,karna g mungkin kita kembali kejalan yang tadi tak lama lagi udah nyampe jalan besar"akupun mengikuti usulannya

kamipun berjalan perlahan,karena licin  dan ternyata setelah beberapa langkah  di depan kami air sudah meninngi sampai selutut,kami hampir tidak jadi melewati jalan tersebut,akan tetapi tidak ada pilihan lain akhirnnya kamipun berpegangan tangan melewati banjir tersebut semua bercampur air sungai dan air solokan warnanyapun menjadi keruh

setelah sampai di ujung jalan akupun berhenti sejenak,karena lelah sekali setelah  melewati banjir beberapa meter tersebut

ini pelajaran berharga bagi kami,bahwa lebih baik bersabar melewati jalan macet daripada jalan pintas yang membuat kami lebih sengsara.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun