Gaul... Sering dengar kan kata itu, kata-kata tersebut biasanya ngetren dikalangan anak muda. Namun, sebelum kita masuk ke tema, perlu kita ketahui arti kata gaul terlebih dahulu. Gaul dalam kamus Bahasa Indonesia maksudnya adalah berteman atau bersahabat. Dengan kata lain anak gaul adalah anak yang bersahabat dengan teman di lingkungannya.
Nah sudah sedikit dapat pemahaman kan dari arti kata gaul sendiri, sekarang coba kita kritisi yuk gaul menurut versi anak muda. Jika kita amati lebih lanjut, coba kalian lihat penampilan anak muda sekarang, mulai dari atas sampai bawah, wow amazing, mulai dari rambut yang dicat warna warni, tindik dimana mana, bentuk baju atau celana yang kurang bahan, itu gaul atau korban mode ya...???
Lebih parahnya lagi terkadang mereka menyertakan kebiasaan buruk dalam lingkungan mereka agar bisa dibilang gaul, misalnya merokok, minum-minuman keras narkoba, dan kebiasaan buruk lainnya.
Aku memperhatikan hal ini sejak lama sih, lagi-lagi berdasarkan pengalaman. Jaman sekolah aku sering dibilang gak gaul, karena memang aku sering menarik diri dari pergaulan. (bukan karena gak suka cara mereka aja, tapi juga gak punya modal buat beli pernak pernik yang bejibun juga atribut mode yang lagi ngetren hehehe). Ya itu semua karena memang aku gak mau ikut-ikutan masuk ke lingkungan yang gak bener aja. Sedikit sedikit selalu mengatasnamakan "biar gaul" padahal yang dilakukan belum tentu benar dan terkadang melanggar norma sosisl dan masyarakat.
Mungkin ada yang tidak setuju dengan pendapatku ini, mungkin ada juga yang bilang itu bentuk pengekspresian diri, atau kadang-kadang mengatasnamakan seni. Aku kira hal itu hanya sebuah alasan sebagai pembelaan untuk membenarkan perilaku mereka. Kalau menurut aku gaul tidak seperti itu, mengacu pengertian gaul di atas adalah bersahabat dengan teman dalam suatu lingkungan, yaitu suatu kondisi dimana kita mampu bersosialisasi dengan baik dimanapun kita tinggal, dengan siapapun tanpa memandang usia dan kasta.
Lalu kalau gaul menurut versi anak muda bagaimana? Kalau menurut aku itu bukan gaul tapi lebih kepada korban inovasi, inovasi apa saja mulai dari gaya hidup, gaya berpakaian, ataupun gaya berperilaku, karena kalau anak gaul yang sesungguhnya seharusnya bisa memfilter inovasi apapun yang masuk kepada mereka dengan tetap memperhatikan norma norma yang berlaku dalam  lingkungan sekitar.
Anak muda adalah sebuah aset, di tangan merekalah nantinya masa depan negara ditentukan, namun jika pemudanya tidak mempunyai jati diri dan hanya sebagai pengekor saja tanpa mampu berkreasi, saya rasa kemajuan bangsa hanya akan jalan di tempat saja. Jika ingin jadi anak gaul jangan cuma mencontoh dan ikut ikutan saja, namun harus lebih mengembangkan diri, perduli dan open mind terhadap perkembangan lingkungan sekitar.
Berkreasilah ke arah yang positif dan kembangkanlah potensi diri. Gaul bukan hanya sebatas tampilan luar saja, menggunakan pernak pernik yang macam-macam, bergaya dan berperilaku sesuai trend mode. Jika ingin dibilang gaul menjadilah pribadi yang lebih baik lagi, cerdas, berpotensi, dan optimis.
Tulisan yang saya buat merupakan salah satu pengamatan saya terhadap fenomena tren yang sedang berkembang di masyarakat. Segala hal yang sedang booming dalam lingkungan perlu kita pahami secara benar, jangan mengikuti asumsi kebanyakan, berfikirlah sedikit beda, karena disitulah nantinya kita bisa menemukan hal-hal positif yang ternyata terselubung dalam pemikiran yang terpatri dalam lingkungan mayoritas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H