Mohon tunggu...
Rini Armythalia Hartika
Rini Armythalia Hartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Malang Program Studi Sarjana Farmasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cegah Stunting dengan Budget Minimun bersama Kelompok KKM 82 UIN Malang

14 Januari 2023   06:07 Diperbarui: 14 Januari 2023   06:16 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selasa (3/1) kelompok KKM 82 membantu melancarkan posyandu rutin di RW 05 Kelurahan Lawang. Kegiatan posyandu ini dilakukan setiap Hari Selasa pertama di setiap bulan. Posyandu dilakukan di balai RW 05 mulai dari pukul 08.00 -- 11.00 WIB.

Posyandu merupakan singkatan dari pos pelayanan keluarga berencana -- kesehatan terpadu. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatana Berbasis Masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

Posyandu yang ada di RW 05 ini bukan hanya posyandu balita, akan tetapi juga posyandu lansia. Dari 7 RT yang ada di RW 05 ini yang turut hadir pada acara posyandu balita dan lansia ini cukup banyak. Hal ini menandakan bahwa masyarakat di RW 05 ini sudah sadar akan pentingnya posyandu. Terlebih selain ditemani oleh kader-kader posyandu di RW 05, juga ditemani oleh 2 orang petugas dari puskesmas. Yang mana hal ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Ditengah-tengah acara posyandu, salah satu anggota kelompok KKM 82 melakukan sosialisasi tentang pencegahan stunting. Sosialisasi ini dilakukan oleh Rini Armythalia yang berlatar belakang program studi farmasi. Proses sosialisasi ini berjalan dengan kondusif. Ibu-ibu target sosialisasi memperhatikan dengan seksama. Proses soialisasi ini berjalan selama kurang lebih 15 menit.

Adapun materi yang dibawakan rini bertema "Cegah Stunting dengan Daun Kelor". Stunting sendiri merupakan kasus malnutri berat yang dialami pada saat ibu hamil dan menyusui. Adapaun menurut WHO stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Stunting biasanya juga disebut dengan kerdil, yakni tinggi rata-rata anak pada umur yang saa lebih pendek di bawah standar minium.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Lantas apa saja sih bahaya dari stunting? Stunting dapat mengakibatkan anak memiliki iq rendah, sulit untuk beraktivitas, sulit untuk bersosialisasi, pertumbuhan tidak maksimal, dan kesehatan yang buruk. Akibat dari stunting ini sangat berbahaya karena bersifat seumur hidup, bukan hanya sementara. Stunting juga merupakan salah satu kondisi yang tidak bisa diobati. Akan tetapi tenang saja, stunting dapat dicegah. Dengan adanya posyandu ini sangat membantu ibu-ibu untuk membantu memantau anaknya, sehingga apabila sudah terdapat tanda-tanda stunting dapat segera ditangani.

Salah satu cara untuk mencegah stunting adalah dengan memberikan nutrisi yang cukup pada 1000 hari pertama kehidupan. 1000 hari ini dimulai bukan ketika anak sudah lahir ke dunia, akan tetapi sejak anak dalam kandungan dan masih menjadi janin. Salah satu pemenuhan nutrisi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daun kelor.

Daun kelor sangat kaya akan nutrisi. Daun kelor mengandung 7x vitamin C pada jeruk, 4x vitamin A pada wortel, 4x kalsium pada susu sapi, 3x kalsium pada pisang, 2x protein pada yoghurt, dan 2x zat besi pada sayur bayam dengan takaran yang sama. Dengan kandungan nutrisi yang banyak ini dapat digunakan sebagai upaya mencegah stuting. Apalagi daun kelor mudah didapatkan dan tidak mahal.

MARI CEGAH STUNTING DENGAN DAUN KELOR

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun