Mohon tunggu...
Nusrini
Nusrini Mohon Tunggu... Pelajar -

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ekonomi Syariah Jangan Mau Kalah!

1 Juni 2018   22:14 Diperbarui: 1 Juni 2018   22:21 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi sekaligus kiblat keuangan syariah global. Dengan berbagai potensi yang dimilikinya, Indonesia seharusnya bisa menjadi pemain dan pemasok utama keuangan syariah dunia, bukan hanya sebagai pasar. Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia seharusnya bisa memimpin dan menjadi pusat keuangan syariah dunia. Hal ini dilatari karena Indonesia memiliki penduduk muslim terbesar di dunia.

Hingga saat ini Indonesia telah memiliki 34 Bank Syariah, 58 asuransi syariah, 7 modal ventura syariah dan 5000 lembaga keuangan mikro syariah, semua institusi keuangan itu memilki 23 juta pelanggan. Namun Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ekonomi syariah Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan negara lainnya bahkan dibeberapa negara Eropa.

Dari negara tetangga Malaysia pada tahun 2016 Indonesia juga masih jauh tertinggal dalam peringkat keuangan syariah. Indonesia masih berada diperingkat ke-6 sementara Malaysia berada diperingkat pertama. Padahal menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, kemiskinan dan ketimpangan dapat diatasi salah satunya melalui ekonomi syariah. Ia mengatakan pengembangan keuangan syariah agar memberikan kontribusi terhadap pengentasan kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran yang juga dikarenakan mayoritas negara-negara Islam masih memiliki pendapatan yang rendah.

Namun, berita baik datang dari sektor pariwisata. Pada tahun 2016, Indonesia memenangkan 12 dari 16 penghargaan wisata halal terbaik di dunia mengalahkan Malaysia dan Turki. Beberapa penghargaan diraih seperti maskapai terbaik, bandara terbaik, serta hotel ramah keluarga terbaik di dunia. Indonesia memiliki populasi penduduk muslim terbesar di dunia, potensi ini tentunya dapat menjadi penggerak ekonomi syariah di Indonesia, namun Bank Indonesia sendiri menyatakan Indonesia masih tertinggal dari negara-negara lain seperti Malaysia dan Dubai.

Lantas apa yang terjadi dan apa yang menjadi penyebabnya serta apa yang harus dilakukan untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat ekonomi syariah global?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun